Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sang juara bertahan, Fabio Quartararo tampil melempem pada MotoGP Inggris 2022, banyak yang menyebut karena hukuman yang diterimanya, namun ternyata ada hal lainnya.
Bagi penikmat MotoGP pasti banyak yang mengira bahwa long lap penalty yang diterima Fabio Quartararo menjadi biang kerok penampilan buruknya pada MotoGP Inggris 2022.
Tampil di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (7/8/2022) sebenarnya Quartararo sempat bertarung di barisan depan.
Namun pada akhirnya posisinya harus merosot dan menyelesaikan balapan di tempat kedelapan.
Ternyata bagi pembalap yang kerap disapa El Diablo tersebut long lap penalty bukan penyebab penampilannya tidak garang.
Long lap penalty hanya membuatnya kehilangan sedikit waktu saja.
Penyebab utama melempemnya penampilan Quartararo adalah kesalahan strategi sejak datang ke Sirkuit Silverstone.
Sejak rangkaian MotoGP Inggris 2022 dimulai pada hari Jumat, Quartararo memang sudah menjalani banyak lap.
Pembalap asal Prancis itu tercatat sudah memutari Sirkuit Silverstone kurang lebih sebanyak 75 kali dan hal tersebut membuatnya menjadi pembalap dengan lap paling banyak.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Tren Buruk Zarco Berlanjut Usai Hadapi Skenario Pemenang atau Pecundang
Dari 75 kali putaran yang telah dilakukan Quartararo sebagian besar menggunakan ban berkompon medium dan lunak.
Untuk kompon lunak sendiri memang biasa digunakan para pembalap untuk mendapatkan waktu tercepat atau time attack.
Dari serangkaian latihan bebas dan juga kualifikasi sampai balapan, Quartararo memang tidak pernah menggunakan ban dengan kompon keras.
Padahal ban berkompon keras menjadi salah satu kunci beberapa rivalnya sukses menyelesaikan balapan di papan atas.
"Kami tidak mencoba ban belakang yang keras. Kami membuat kesalahan dengan tidak mencoba ban belakang, yang keras," uca El Diablo dikutip Bolasport.com dari The Race.
"Kami melakukan kesalahan. Dalam kondisi ini, sangat penting untuk menggunakan ban ini."
Ban belakang dengan kompon keras memang tidak banyak dipertimbangkan oleh para pembalap di Sirkuit Silverstone.
Karena para pembalap menilai jika mereka menggunakan ban belakang berkompon keras maka mereka akan kehilangan banyak grid saat melaju di atas lintasan.
Akan tetapi peningkatan temperatur pada hari Minggu saat balapan digelar ternyata mengubah hal tersebut.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - 2 Kemenangan Penting Tak Bikin Bagnaia Pede Bahas Kans Juara
Penyesalan sebenarnya juga datang dari pembalap KTM, Brad Binder yang juga memilih ban belakang dengan kompon keras.
Binder juga harus mengalami kesulitan dan menyelesaikan balapan di tempat ke-12 jauh dari harapan yang dia inginkan.
Quartararo benar-benar menyesali keputusannya menggunakan ban belakang dengan kompon keras.
Hasil ini membuatnya semakin tidak tenang karena kini mendapat saingan baru untuk perebutan gelar Juara Dunia yaitu Francesco Bagnaia.
"Saya pikir long lap penalty akan lebih menghukum saya, dan akhirnya itu tidak terlalu buruk," ucap Quartararo.
"Tapi hanya ban belakang yang sangat buruk, dan ketika berada di belakang kami tidak bisa mengendarai sepeda kami. Ini mimpi buruk."
"Ketika satu motor di depan, tidak apa-apa, tetapi begitu ada lebih dari satu motor, ban belakang sangat panas, dan kehilangan performa."
"Anda berkendara dengan cara yang sama sekali berbeda dari yang lain, menyalip adalah mimpi buruk.
"Ban hard akan lebih baik, tapi mudah mengatakannya setelah balapan," imbuhnya
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Saat Rossi dan Stoner Kerja Sama Bantu Bagnaia Menang