Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, sudah mencetak empat kemenangan pada MotoGP 2022. Menariknya, semua kemenangannya terjadi di sirkuit yang punya sejarah bagus dengan tim rival utamanya, Yamaha.
Kemenangan terkini Francesco Bagnaia terjadi pada balapan seri ke-12 MotoGP Inggris yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (7/8/2022).
Kurang menonjol dalam latihan bebas dan kualifikasi, Francesco Bagnaia justru secara pasti memperbaiki posisinya hingga mengambil alih posisi pertama saat balapan.
Simulasi lomba Bagnaia dengan ban lama pada latihan bebas terakhir membuahkan hasil saat dia mampu mempertahankan posisinya pada pengujung lomba.
Hanya Maverick Vinales (Aprilia Racing) yang mampu mengancam. Namun, Top Gun kalah tenang di lap terakhir sehingga harus puas dengan posisi runner-up.
Kemenangan pada MotoGP Inggris makin berarti besar bagi Bagnaia dan upayanya untuk memburu gelar juara.
Sebab, Silverstone sejatinya merupakan teritori dua rival utama Bagnaia yaitu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
Khusus Quartararo, baik dirinya dan Yamaha punya rekam jejak yang bagus pada MotoGP Inggris.
Yamaha merupakan pabrikan paling sukses pada MotoGP Inggris dengan 5 kemenangan sejak Silverstone kembali menjadi tuan rumah pada 2010.
Baca Juga: Mandalika Tak Lagi Jadi Tempat Tes Pramusim MotoGP pada Tahun Depan
Kemenangan terakhir pabrikan garpu tala di tanah Britania terjadi tahun lalu melalui Quartararo yang memimpin tiga perempat terakhir balapan.
Bagi Bagnaia, ini bukan pertama kalinya dia menggagalkan kemenangan Quartararo di sirkuit yang menguntungkan Yamaha.
Malahan seluruh kemenangan Bagnaia pada MotoGP 2022 terjadi di sirkuit-sirkuit yang sebelumnya dikuasai oleh Yamaha.
MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez tadinya menjadi ladang yang kering buat Ducati dan lahan yang subur bagi Yamaha.
Yamaha mencatat delapan kemenangan pada era MotoGP di Jerez. Mereka hanya kalah dari Honda yang 10 kali memenangi MotoGP Spanyol.
Ducati? Sebelum Bagnaia hanya dua kemenangan yaitu pada 2006 melalui Loris Capirossi dan 2021 melalui Jack Miller.
Kemenangan Miller agak berbau keberuntungan karena pembalap yang tadinya sudah memimpin cukup jauh, tidak lain adalah Quartararo, mengalami arm-pump.
Adapun musim ini Bagnaia memenangi MotoGP Spanyol dengan meyakinkan setelah menahan Quartararo dari awal lomba hingga akhir.
Poin penuh Bagnaia berikutnya terjadi pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Saat Rossi dan Stoner Kerja Sama Bantu Bagnaia Menang
Lintasan lurus sepanjang 1,1km menuju tikungan San Donato membuat Ducati dan motornya yang punya tenaga besar diunggulkan.
Namun, orang-orang lupa bahwa Yamaha juga punya tradisi kuat dengan 11 kemenangan di Mugello pada era MotoGP. Adapun rekor Ducati cuma lima kemenangan.
Seperti halnya balapan MotoGP Spanyol, Bagnaia keluar sebagai pemenang sementara Quartararo menjadi runner-up.
Jika pada dua kemenangan yang sudah disebutkan Quartararo masih mampu menempel di posisi kedua, pukulan telak didapat Yamaha pada seri MotoGP Belanda.
Lagi-lagi Yamaha sejatinya lebih diunggulkan. Mereka punya catatan 11 kemenangan di Sirkuit Assen dengan kemenangan terakhir diraih Quartararo.
Bagaimana dengan Ducati? Pabrikan asal Borgo Panigale masih mandul sejak Stoner menaklukkan lintasan berjuluk Katedral Kecepatan pada 2008.
Bagnaia juga menghadapi MotoGP Belanda dengan catatan buruk setelah gagal finis pada dua balapan sebelumnya yang semuanya dimenangi Quartararo.
Akan tetapi, pada MotoGP Belanda giliran Quartararo yang melakukan blunder.
Mencoba mengambil alih posisi kedua demi mencegah Bagnaia menciptakan jarak kelewat jauh di posisi pertama, Quartararo malah terjatuh sendiri.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Fabio Quartararo Melempem Bukan Karena Hukuman
Kemalangan Quartararo bertambah karena tak hanya nol poin yang didapatnya.
"Manuver ambisius", kalau kata FIM MotoGP Steward, yang menyebabkan insiden dengan Espargaro membuat Quartararo dihukum pada MotoGP Inggris.
Bagnaia sendiri menyebut kemenangannya pada MotoGP Inggris sebagai kemenangan terbaik yang pernah diraihnya.
"Kemenangan hari ini sangat penting karena saya sempat mengalami kesulitan," kata Bagnaia seperti dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Ini pertama kalinya saya bisa menang dengan situasi yang sulit. Jadi saya sangat senang," imbuh pembalap yang akrab disapa Pecco tersebut.
Bagnaia belum bisa tenang. Sebab, dia masih tertinggal 49 poin dari Quartararo yang finis di posisi kedelapan pada balapan akhir pekan lalu.
Walau catatan kemenangannya lebih sedikit daripada Bagnaia, El Diablo (3 kemenangan) lebih unggul dalam hal konsistensi dari lomba ke lomba.
Kecuali saat MotoGP Belanda, Quartararo tak pernah sekalipun finis di luar posisi 10 besar dengan enam hasil podium sudah direngkuhnya.
Kemampuan Quartararo untuk mengamankan hasil bagus saat tidak menang juga menjadi pembeda.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Nekat Espargaro Terbayar, Poin Aman dan Sakitnya Tak Seburuk yang Dibayangkan
Ini berbeda dengan Bagnaia yang hanya mengenal hasil menang dan gagal finis dalam tujuh seri terakhir.
"Tahun ini saya terjatuh beberapa kali, mungkin karena saya tidak punya mentalitas yang tepat," ujar Bagnaia.
"Libur musim panas kemarin membantu saya untuk memahami di mana kekurangan saya dan memperbaikinya."
Bagnaia kini mengalihkan perhatian menuju seri balap berikutnya yang akan berlangsung di Red Bull Ring, Austria, pada 21 Agustus 2022.
Quartararo mendapat kesempatan untuk melakukan pembalasan karena Red Bull Ring hampir bisa dianggap sebagai rumah kedua bagi Ducati.
Karakter Red Bull Ring menuntut kecepatan tinggi dan pengereman itu membuat Ducati sudah enam kali berpesta dalam delapan balapan MotoGP di sana.
Sementara itu pencapaian terbaik Yamaha adalah posisi ketiga, salah satunya adalah melalui Quartararo pada seri MotoGP Styria musim 2021.
"Tahun lalu Honda dan Yamaha juga cepat di Red Bull Ring, sekarang Aprilia juga bisa bersaing," komentar Bagnaia.
"Selain itu Ducati juga telah berubah, motornya lebih mudah dikendarai, saya pikir kami akan tampil kompetitif."
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Tren Buruk Zarco Berlanjut Usai Hadapi Skenario Pemenang atau Pecundang