Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gara-gara Valentino Rossi, RNF Yamaha Dibayangi Label Tim Jompo?

By Agung Kurniawan - Minggu, 14 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (belakang) dan Andrea Dovizioso, pada balapan MotoGP San Marino 2021 di Sirkuit Misano, Minggu (19/9/2021). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Usai Valentino Rossi, RNF Yamaha kembali menjadi tempat terakhir dalam perjalanan karier seorang Andrea Dovizioso.

Satu pembalap kembali pensiun saat memperkuat RNF Yamaha pada MotoGP 2022 yakni Andrea Dovizioso.

Karena performa yang tak kunjung kompetitif, Andrea Dovizioso memutuskan gantung helm di tim ini usai gelaran MotoGP San Marino 2022.

Hal itu berarti, Dovizioso hanya mempunyai dua seri balap lagi hingga posisinya digantikan Cal Crutchlow.

Pembalap asal Italia itu bergabung dengan RNF yang sebelumnya bernama Petronas Yamaha SRT pada musim lalu.

Di seri MotoGP San Marino 2021, Andrea Dovizioso kembali ke kelas utama usai hiatus dengan bertandem bareng Valentino Rossi.

Tidak hanya Dovizioso, Valentino Rossi juga mengakhiri perjalanan kariernya selama 26 musim juga di tim yang sama.

Razlan Razali selaku kepala tim RNF Yamaha memiliki pandangan tersendiri akan hal tersebut.

Baca Juga: Jorge Martin Siap Tampil Ganas pada MotoGP Austria

MOTOGP.COM
Pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso, pada seri balap MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo.

Menurut pria asal Malaysia itu, RNF layaknya tim jompo yang menampung para pembalap senior seperti Dovizioso dan sebelumnya Rossi.

"Setelah Rossi tim ini seperti tim yang menampung para pembalap untuk pensiun," ucap Razlan Razali, dilansir dari Motosan.

Kebijakan tim mulai berubah tatkala Valentino Rossi bergabung dengan RNF yang pada musim lalu masih berbendera Petronas Yamaha.

Sebelum The Doctor bergabung, Razlan Razali menegaskan bahwa fokus utama timnya adalah mengorbitkan para pembalap muda.

Prinsip mereka menunjukkan hasil saat memiliki dua pembalap muda potensial yakni Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.

Kedua pembalap itu kini menjadi tulang punggung tim pabrikan Yamaha dengan telah menorehkan prestasi cukup lumayan.

Franco Morbidelli berhasil menjadi runner-up bersama Petronas Yamaha pada musim 2020 lalu.

Sementara El Diablo, dia berhasil membukukan total 10 podium dengan tiga kemenangan.

Usai era dua pembalap muda itu, Razlan Razali juga mengubah pandangannya bahwa merekrut rider senior bukanlah hal yang salah.

Kombinasi antara rider tua dan muda menjadi jalan tengah untuk bisa meraih hasil yang diharapkan.

Pada musim ini sendiri, RNF Yamaha menduetkan Andrea Dovizioso dengan Darryn Binder yang baru berusia 24 tahun.

"Untuk mendapatkan hasil yang bagus, Anda perlu pembalap berpengalaman yang dipadukan dengan pembalap muda," kata Razlan Razali.

Pada MotoGP 2023 mendatang, RNF telah memutuskan untuk tak lagi menjadi tim satelit Yamaha.

Sebagai gantinya, mereka menggandeng Aprilia sebagai mitra di mana motor RS-GP pada musim ini memiliki kinerja yang mengesankan.

Baca Juga: MotoGP Austria 2022 - Tikungan Baru ala F1 Buka Peluang Quartararo Cetak Kemenangan Mustahil

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P