Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persis Solo, Jacksen F Tiago, memberikan komentarnya terkait performa timnya yang kurang apik pada empat laga Liga 1 2022/2023.
Seperti diketahui, Persis Solo harus mengalami empat kali kekalahan.
Menariknya, saat laga melawan Persita Tangerang, mereka sebenarnya mampu mendominasi serangan.
Namun, peluang-peluang tersebut hanya terbuang di depan gawang tim Pangeran Cisadae.
Salah satu pemain asing yang baru didatangkan yakni Fernando Rodriguez juga belum mampu menjadi pembeda di lini serang tim Laskar Sambernyawa.
Baca Juga: Desakan untuk Mundur dari Persis Solo Makin Kencang, Jacksen F Tiago: Saya Maju Terus!
Terkait pemain asingnya tersebut, pelatih Jacksen F Tiago buka suara.
Dia sempat memberikan instruksi berbeda saat sudah unggul dan meminta bermain dengan bola-bola datar.
Namun, saat di lapangan pemain Persis Solo tidak bisa menjalankan strategi dengan baik.
"Kalau di babak pertama, tadi saya di ruang ganti saya sampaikan kepada pemain meskipun Fernando Rodriguez punya postur tinggi."
"Tidak seharusnya kita kasih bola atas, tadi di babak pertama ada hujan cukup basah dan licin."
"Ada beberapa momentum bola terakhir dari sultan di sisi kiri kemudian bola atas bola keluar gawang saya pikir dia kalau pukul bola bawah mungkin kita bisa cetak gol ada Althaf Alrizky juga,
"Ada satu momen Alexis Messidoro kasih kepada dia bola bawah dia masih drible, kalau saya rasa semua hal itu kita berlatih kita bicara, tapi keputusan di pertandingan satu hal yang harus kita mengerti," kata Jacksen F Tiago seusai laga.
Baca Juga: Sukses Comeback di Kandang Persis, Ini Rahasia dari Pelatih Persita Tangerang
Jaksen menilai jika pemain yang berada di lapangan menanggung banyak beban.
Sehingga, saat bermain banyak keputusan yang kurang tepat.
Mental pemain juga terpengaruh setelah mengalami kekalahan beruntun dalam beberapa laga terakhir.
"Tidak ada satu pun di dalam tim kita saat ini masuk ke lapangan dengan lepas, setiap pemain masuk ke lapangan dengan beban yang sangat besar, semua pemain takut salah,
"Sehingga dalam pertandingan ada beberapa momen ada beberapa keputusan yang tidak tepat, tapi itu selalu kita bahas soal crossing, cut back, bola bawah, saya tadi minta kalau bisa tadi lebih banyak bola keras bawah karena licin."
"Seperti proses gol Arema FC ke gawang Bali United kemarin, lihat gol kedua ya kita mau bahas seperti itu."
"Tapi di lapangan keputusan tidak bisa sesuai karena psikologis, banyak hal yang terjadi dalam benak pemain," pungkasnya.