Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, diharapkan bisa melanjutkan momentum bagus pada Kejuaraan Dunia 2022.
Mantan juara dunia junior kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, tersebut memang menjadi sorotan dalam beberapa turnamen terakhir.
Gregoria Mariska Tunjung seperti terlahir kembali ketika mampu memutus rangkaian hasil buruk yang dialaminya dalam beberapa tahun terakhir.
Selama dua tahun terakhir pemain tunggal putri terbaik di Indonesia itu tidak pernah melangkah lebih jauh dari babak kedua dalam turnamen yang diikutinya.
Rangkaian hasil buruk sempat memengaruhi kepercayaan diri Gregoria.
Dalam unggahan di akun media sosial pada Mei lalu, Gregoria mengungkapkan bagaimana dia merasa kecil karena prestasinya yang stagnan.
Pemain yang akrab disapa Jorji itu sampai mempertanyakan posisinya sendiri di pelatnas. Untungnya, kekhawatirannya tidak benar.
Gregoria meningkat dalam dua turnamen terakhirnya di Malaysia Masters 2022 dan Singapore Open 2022.
Pada Malaysia Masters 2022 Gregoria merasakan semifinal turnamen BWF World Tour pertamanya sejak mentas di level senior pada 2018.
Baca Juga: Pelatih Bawa Kabar Bagus soal Marcus/Kevin Jelang Kejuaraan Dunia 2022
Catatan impresif lain yang dibukukan Gregoria adalah bagaimana dia menyingkirkan ratu bulu tangkis, Akane Yamaguchi (Jepang), secara back-to-back.
Gregoria mengalahkan Yamaguchi pada babak pertama Malaysia Open 2022 dengan skor meyakinkan 21-14, 21-14.
Kemenangan berikutnya atas juara dunia tunggal putri itu dicatatkan Gregoria saat pertemuan mereka pada perempat final Malaysia Masters 2022.
Gregoria menunjukkan determinasi tinggi untuk mengalahkan Yamaguchi lagi meski harus lewat rubber game dengan skor 25-23, 15-21, 21-10.
"Di Malaysia dan Singapura, tekad saya untuk menang mungkin sama dengan turnamen-turnamen sebelumnya tetapi saya mencoba lebih bermain santai," kata Gregoria dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com pada Senin (15/8/2022).
"Saya mempunyai target, saya ingin memaksa diri saya tetapi diubah bukan sebagai beban melainkan lebih sebagai motivasi."
"Kesalahan sebelumnya saya terlalu ingin push (mendorong) diri saya tetapi malah membebani karena saya mungkin gak tahu cara push yang benar itu bagaimana."
"Akhir-akhir ini saya lebih bisa mengontrol emosi, terus juga bagaimana cara saya menyalurkan keinginan untuk menang dengan sesuatu yang lebih cocok untuk saya."
Gregoria mengungkapkan bahwa "curhatnya" di Twitter juga punya andil karena telah meredakan beban yang selama ini berada di pundaknya.
Baca Juga: Tai Tzu Ying Mengaku Pernah Ingin Pensiun dari Bulu Tangkis pada 2021
"Saya menulisnya tanpa direncanakan dan bukan untuk mencari perhatian," aku Gregoria.
"Saya ingin mengungkapkan keluh kesah sebagai atlet."
"Mungkin bukan cuma saya saja yang merasa seperti ini. Mungkin setiap atlet kalau ditanya punya sudut pandang yang sama ketika merasa di bawah."
"Itu lumayan membantu saya dan rasanya seperti lebih enteng saja setelah menulis di Twitter."
"Kalau di PBSI saya sudah banyak cerita ke pelatih, psikolog. Butuh proses yang panjang juga untuk kembali mendapatkan kepercayaan diri dan bermain lepas."
Gregoria mencoba tidak membebani dirinya sendiri ketika berbicara target pada Kejuaraan Dunia 2022.
Keinginannya sederhana yaitu memberikan yang terbaik pada setiap penampilannya.
"Saya ingin mencoba semaksimal mungkin bermain bagus di setiap game yang akan saya lewati," ucap Gregoria.
"Kalau saya menang, saya akan coba lagi, intinya seandainya saya bisa melaju ke babak-babak berikutnya, saya ingin permainan saya lebih meningkat."
Baca Juga: Lakshya Sen, Anak Guru yang Jadi Bintang Baru Tunggal Putra India