Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengungkapkan alasannya yang kerap curhat melalui media sosial.
Kicauan Gregoria sempat viral yang menceritakan soal kariernya di ajang tepok bulu yang tak kunjung berkembang.
Di level junior, Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih prestasi tertinggi usai berhasil menjadi juara pada Kejuaraan Dunia tahun 2017.
Namun setelah memasuki level senior, penampilan Gregoria justru cenderung stagnan.
Nasib Gregoria kurang mujur jika dibandingkan dengan pemain yang satu angkatan dengannya.
Baca Juga: Masalah yang Ganggu Fikri/Bagas usai Juara All England Sudah Teratasi Jelang Kejuaraan Dunia 2022
Pada awal tahun ini, penampilan Gregoria juga belum juga memuaskan.
Pada SEA Games, Gregoria hanya mampu meraih pedali perunggu di nomor perorangan.
Oleh karena itu, Gregoria mulai berpikiran negatif bahwa bulu tangkis bukan jalan yang tepat untuknya.
"Saya ingin menulis itu bukan lebih untuk mencari perhatian, saya ingin mengungkapkan keluh kesah sebagai atlet," kata Gregoria.
"Mungkin bukan cuma saya saja, mungkin ada atlet-atlet lain yang seperti saya ketika dalam kondisi di bawah," ujarnya.
"Itu lebih membantu saya dan rasanya seperti lebih ringan aja setelah menulis di Twitter. Mungkin kalau ke PBSI saya sudah banyak bicara ke pelatih, psikolog,"
"Mungkin itu butuh proses yang panjang juga untuk mendapatkan kepercayaan diri dan bermain lepas," tutur Gregoria saat Konferensi Pers PBSI, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Pelatih Bawa Kabar Bagus soal Marcus/Kevin Jelang Kejuaraan Dunia 2022
Pikiran-pikiran negatif Gregoria tak lepas dari hasil yang jauh dari harapan dalam kurun 4 tahun terakhir.
Di mana Gregoria yang sempat bersinar di level junior perlahan harus tenggelam saat berlaga di level yang lebih tinggi.
"Mungkin karena hasilnya saya, bisa dibilang gitu gitu di setiap turnamen yang saya ikuti. Itu juga menjadi faktor, saya merasa tidak layak menjadi atlet pelatnas dan atlet bulu tangkis," kata Gregoria.
"Hanya saja di satu sisi mungkin, saya membuktikan saya masih bisa. Sekarang lebih ke tujuan, saya berpikir kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi misal sebulan yang akan datang, saya masih bisa main bulu tangkis atau saya masih di PBSI atau tidak,"
"Saya jadi lebih berpkir kalau jalan saya buntu, saya tidak ingin menyerah. Itu saja yang jadi pegangan saya. Saya suka bulu tangkis, jadi maksudnya saya juga tidak tahu kalau karier saya meredup juga karena bulu tangkis," tuturnya.
"Saya lebih tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa mendatang, kalau saya tidak bisa menjadi atlet bulu tangkis lagi, saya tidak ingin ada penyesalan," ujar Gregoria.
balelol tapi semoga mengerti???? pic.twitter.com/IPSwzyxpWB
— ✿ (@geugouia) May 22, 2022
Baca Juga: Tai Tzu Ying Mengaku Pernah Ingin Pensiun dari Bulu Tangkis pada 2021
Setelah melampiaskan keluh kesahnya di media sosial, Gregoria mampu menunjukan penampilan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Tepatnya saat Gregoria akhirnya kembali memijak babak semifinal Malaysia Masters setelah empat tahun lamanya yang sebelumnya diperoleh pada Denmark Open 2018.
Pencapaian itu tentu merupakan suatu kemajuan bagi Gregoria yang sudah lama terpuruk.
Pada Kejuaraan Dunia 2022, Gregoria bertekad mempertahankan permainannya dengan maksimal.
"Saya ingin mencoba semaksimal bermain bagus di setiap game yang akan saya lewati," ucap Gregoria.
"Kalau saya menang, saya akan coba lagi, intinya seandainya saya bisa melaju ke babak-babak berikutnya, saya ingin permainan saya lebih meningkat," tutur Gregoria.
Pada babak pertama, Gregoria akan mengahadapi wakil Skotlandia, Kirsty Gilmour.
Jika berhasil menang, Gregoria sudah ditunggu unggulan kesatu, Akane Yamaguchi, pada babak kedua yang mendapat undian bye.
Baca Juga: Lakshya Sen, Anak Guru yang Jadi Bintang Baru Tunggal Putra India