Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, berhasil mengukir sejarah dengan memberikan dua kado manis untuk kemerdekaan Republik Indonesia dari cabang olahraga tepok bulu.
Pencapaian membanggakan itu terjadi saat Hendra Setiawan tampil pada Olimpiade Beijing 2008 dan Kejuaraan Dunia 2015.
Yang paling berkesan, kedua prestasi luar biasa itu sama-sama didapat bertepatan di malam hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia yakni 16 Agustus.
Tak ayal, dia pun sudah dianggap sebagai pahlawan bangsa yang susah payah demi satu tujuan yakni mengibarkan sang saka Merah-Putih di tempat tertinggi.
Baca Juga: Via Ucapan Selamat Kemerdekaan Indonesia, Bos Ducati Lempar Kode Kangen Sirkuit Mandalika
Medali emas berhasil diraih Hendra bersama mendiang Markis Kido pada Olimpiade Beijing 2008 melalu perjuangan yang tidak mudah.
Saat itu, Hendra/Kido berhasil membawa ibu pertiwi menangis haru karena torehannya yang luar biasa di negeri orang.
Pasalnya Hendra/Kido mampu membungkam ribuan publik tuan rumah saat berhasil mengalahkan andalan China kala itu, Cai Yun/Fu Hai Feng, lewat drama tiga gim dengan skor 12-21, 21-11, 21-16..
Raihan Hendra/Kido tentu merupakan peringatan manis untuk bangsa Indonesia saat sehari sebelum bapak proklamator Ir.Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Muhammad Hatta pada 17 Agustus.
"Kami senang bisa mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Beijing. Ini hadiah untuk kemerdekaan Indonesia besok, juga hadiah yang manis untuk kami berdua, karena sama-sama lahir di bulan Agustus," ujar alm. Markis Kido saat itu sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Kompas.
Dengan itu, Hendra/Kido membawa pulang medali emas ke tanah air dipersembahkan khusus untuk ulang tahun Republik Indonesia yang ke-63 tahun.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Sakit Tak Jadi Penghalang Persiapan Gregoria
Tujuh tahun berselang, pemain kelahiran Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah itu kembali membuat bangga masyarakat Indonesia usai meraih gelar juara pada Kejuraan Dunia edisi tahun 2015.
Hendra kini bersama Mohammad Ahsan untuk menjadi juara dunia yang kedua kali tepat sehari sebelum kemerdekaan.
Perayaan semakin terasa hangat usai Ahsan/Hendra meraih gelar di negeri sendiri.
Pada partai puncak, Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan wakil China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan, dengan skor 21-17, 21-14.
Ribuan manusia yang memadati Istora Senayan, Jakarta, dengan khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya saat bendera Merah-Putih perlahan di kerek naik ke posisi tertinggi.
Kini atlet-atlet bulu tangkis Indonesia memiliki kesempatan untuk kembali mengukir sejarah pada Kejuaraan Dunia 2022 yang juga tepat digelar pada bulan sakral bangsa Indonesia.
Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Hendrawan Tak Ingin Media Malaysia Ganggu Karier Anak Asuhnya