Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sir Jim Ratcliffe berniat membeli Manchester United dari Keluarga Glazer dan bisa menjadi juru selamat di tengah keterpurukan Setan Merah.
Nama Sir Jim Ratcliffe mencuat karena keinginannya untuk membeli klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.
Manchester United, yang tengah dilanda inkonsistensi dan kering prestasi sejak ditinggal Sir Alex Ferguson tahun 2013, mendapat boikot dari para suporter.
Boikot suporter di sini bukan kepada klub Manchester United melainkan kepada sang pemilik Man United, yakni Keluarga Glazer.
Seruan untuk Keluarga Glazer keluar dari Man United telah berulang kali dilayangkan menyusul performa buruk Setan Merah.
Seringnya berganti pelatih dan membeli pemain yang tak sesuai kebutuhan dengan harga mahal menjadi perhatian utama para suporter.
Banyak kebijakan Keluarga Glazer yang dinilai tidak sesuai dengan filosofi yang dimiliki oleh Man United.
Keluarga Glazer dinilai hanya mengeruk keuntungan dari nama besar Man United sebagai klub yang memiliki penggemar banyak di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: PSG Rekrut Ahli Gizi, Lionel Messi dkk Dilarang Minum Coca-cola dan Es Teh Manis
Manchester United Supporters Trust (MUST) menjadi basis pendukung yang menulis pernyataan dan mendesak Keluarga Glazer segera keluar.
"Seperti yang selalu kami katakan, seekor ikan membusuk dari kepalanya dan tanggung jawab utama atas keadaan buruk klub sepak bola kita berada di tangan pemiliknya, Keluarga Glazer," bunyi pernyataan MUST, dikutip BolaSport.com dari Express.
"Sekarang mereka harus menjelaskan kepada penggemar United mengapa kami berada dalam kondisi ini dan apa yang akan mereka lakukan tentang hal itu."
"Kami mengalami masa-masa sulit dalam dekade terakhir, tetapi ini benar-benar terasa seperti titik terendah."
"Atas nama fans Manchester United di mana-mana, kami menuntut perubahan yang mendesak dan radikal."
"Selain protes, kami juga akan menyampaikan kekhawatiran penggemar secara langsung kepada klub dan menuntut jawaban dari para pendukung tentang masalah-masalah, termasuk kepemilikan, utang, dividen, dan kinerja tim, serta perlunya perubahan nyata di semua bidang ini," bunyi akhir pernyataan MUST.
Bak gayung bersambut, munculnya nama Sir Jim Ratcliffe seperti penyegar di tengah situasi panas.
Taipan asal Inggris ini menjadi penyelamat andai Keluarga Glazer mau menjual saham mayoritas Man United.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Barcelona Kurang Uang 300 Miliar untuk Rekrut Bernardo Silva
Dilansir BolaSport dari Goal International, Ratcliffe bisa membeli sebagian saham, tetapi pria berusia 69 tahun ini ingin mengambil kendali penuh dari Keluarga Glazer dengan membeli saham mayoritas.
Nilai akuisisi Man United bakal berada pada angka 6 miliar pounds atau sekitar Rp106 triliun.
Sir Jim Ratcliffe, yang merupakan pemilik perusahaan kimia Ineos, telah menjadi empunya sebagian saham klub Ligue 1, Nice, dan klub Liga Swiss, FC Lausanne-Sport.
Sir Jim Ratcliffe wants to buy a stake in Manchester United, spokesman tells @DickinsonTimes: “If the club is for sale, Jim is definitely a potential buyer”, told The Times. ???? #MUFC
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 17, 2022
“If was possible, we’d be interested in talking with a view to long-term ownership”, added. pic.twitter.com/CQCxfdUbJT
Sebelumnya, Ratcliffe juga bersaing untuk membeli Chelsea ketika Roman Abramovich ingin menjual The Blues.
Namun, tawaran yang diajukan oleh Ratcliffe kalah dari Todd Boehly yang akhirnya kini menjadi pemilik Chelsea.
Kegagalan tersebut disinyalir bakal menjadi ambisi tersendiri untuk Ratcliffe membeli klub Liga Inggris lain.
Terlebih lagi, Ratcliffe adalah pria kelahiran Manchester yang tumbuh besar menjadi penggemar Man United.
Juru bicara Ratcliffe menyampaikan bahwa sang tuan akan membeli Man United apabila ada peluang.
Ratcliffe termotivasi untuk membeli Man United karena klub tersebut dinilai penting bagi kota Manchester.
"Jika klub itu dijual, Jim jelas merupakan pembeli potensial," kata sang juru bicara itu kepada The Times.
"Jika hal seperti ini mungkin, maka kami akan tertarik untuk berbicara terkait pandangan tentang kepemilikan jangka panjang."
"Hal ini bukan tentang uang yang telah dibelanjakan atau tidak."
"Jim melihat apa yang bisa dilakukan sekarang dan mengetahui betapa pentingnya klub bagi kota, rasanya waktu yang tepat untuk mengatur ulang," ujar sang jubir melanjutkan.