Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kylian Mbappe seperti kian terpojok di Paris Saint-Germain (PSG) setelah ia dilaporkan kehilangan teman satu demi satu.
Kylian Mbappe mendapatkan kontrak baru bersama Paris Saint-Germain berdurasi tiga tahun yang membuatnya menjadi pemain PSG dengan gaji tertinggi.
Selain itu, Mbappe dilaporkan juga mendapatkan kendali penuh atas proyek klub mulai musim 2022-2023 dan seterusnya.
Situasi tersebut tidak membuat semua orang senang, termasuk para rekan setimnya.
Dikutip BolaSport.com dari AS, Kylian Mbappe merasa terisolasi di antara para pemain PSG dan merasa ada tensi tinggi yang merekah.
Salah satunya adalah karena kehadiran Neymar dan persaingan sebagai penendang penalti PSG.
Contohnya terjadi pada pertandingan antara PSG dan Montpellier pada Sabtu (13/8/2022), tepatnya pada menit ke-38.
Kylian Mbappe bermaksud mengeksekusi penalti yang diberikan untuk PSG.
Neymar menolak permintaan itu karena Mbappe gagal mengeksekusi penalti beberapa menit sebelumnya.
Kedua pemain sempat berdiskusi lama, sebelum Neymar maju sebagai penendang dan sukses mencetak gol.
PSG menang 5-2 dalam pertandingan di Parc des Princes, Paris, itu.
Hal lain yang juga membuat Mbappe tidak sreg adalah beberapa kebijakan yang diusulkan Luis Campos, penasihat klub.
Ironisnya, Luis Campos direkrut PSG salah satunya demi menegosiasikan kontrak baru Kylian Mbappe agar ia urung pindah ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2022.
Ibu Kylian Mbappe, Lamari, mencoba memadamkan spekulasi soal putranya.
“Segalanya ditangani dengan baik di PSG. Semuanya berjalan lancar,” kata dia.
Di saat yang sama, Lamari Mbappe menolak mengelaborasi soal relasi antara Kylian Mbappe dengan Neymar.
Padahal, media Brasil berspekulasi bahwa Kylian Mbappe dan Neymar tidak akur.
Hal itulah yang membuat Mbappe terisolasi dan tak punya teman.
Neymar terindikasi bukan satu-satunya pemain yang gerah dengan kehadiran Mbappe serta posisinya yang nyaris seperti “bos kecil” di tim.
Baca Juga: Son Heung-min Kembali Jadi Sasaran Rasisme, Pihak Berwajib Siap Investigasi
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, Neymar membentuk aliansi dengan satu bintang lain di klub, Lionel Messi.
“Persekutuan” ini dimaksudkan untuk merebut kekuasaan Mbappe di ruang ganti.