Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain disarankan melupakan trio Kylian Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi (MNM) untuk lebih memilih Sergio Ramos sebagai solusi eksekutor tendangan penalti.
Masalah eksekutor tendangan penalti di Paris Saint-Germain dirumorkan memicu perpecahan trio lini serang yang terdiri atas Kylian Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi.
Pelatih Paris Saint-Germain, Christophe Galtier, memutuskan untuk tidak menunjuk pemain khusus sebagai eksekutor tendangan penalti.
Saat PSG menang 5-2 atas Montpellier, ada dua eksekutor tendangan penalti pada laga tersebut.
Kylian Mbappe yang menjadi eksekutor pertama gagal, tetapi Neymar sebagai algojo kedua berhasil mencetak gol dari titik putih.
Meski berhasil menyarangkan bola, Neymar disebut kesal dengan keputusan Galtier yang menunjuk Mbappe pada hadiah penalti yang pertama.
Dari statistik yang ada, Neymar dan Mbappe sebenarnya bukan eksekutor terbaik yang dimiliki PSG saat ini.
Lionel Messi yang menjadi salah satu andalan lini serang bahkan tidak memiliki catatan terbaik di klub tersebut.
Dilansir BolaSport.com dari ESPN, Sergio Ramos justru menjadi pemain PSG dengan persentase terbaik soal konversi penalti.
Dilihat dari statistik yang dihimpun ESPN sejak Agustus 2015, keberhasilan Ramos mengeksekusi penalti mencapai 88 persen.
Catatan tersebut dibukukan Ramos baik untuk level klub maupun tim nasional.
Dari 32 kesempatan yang diterima oleh Ramos, 28 tendangan penalti di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol.
Artinya, Ramos hanya pernah empat kali gagal mengonversi tendangan 12 pas.
Neymar menempati posisi kedua lewat persentase sebanyak 84 persen dalam tujuh tahun terakhir.
Sementara Mbappe berada di urutan ketiga dengan persentase sebesar 80 persen.
Baca Juga: Kylian Mbappe Kini Sudah Tak Punya Teman di Paris Saint-Germain
Messi yang kaya pengalaman ternyata hanya memiliki tingkat keberhasilan penalti sebesar 75 persen.
Galtier dikabarkan akan terus merotasi eksekutor penalti di antara trio MNM.
Namun, jika keputusan sang pelatih justru menimbulkan friksi antarpemain, pilihan alternatif bisa ditempuh.
Ramos dan catatan apiknya selama menjadi eksekutor tendangan penalti bisa menjadi salah satu opsi.
Perbandingan statistik tersebut justru membuktikan bahwa Galtier memiliki banyak opsi untuk posisi khusus ini.
Tugas Galtier kini tinggal meredam ego antarpemain agar tidak menimbulkan masalah baru.