Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Usia hanya angka bagi pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Di usia yang tak lagi muda, mereka sukses melenggang ke final Kejuaraan Dunia untuk keempat kalinya.
Hendra Setiawan menginjak 38 tahun pada 25 Agustus lalu sementara Mohammad Ahsan akan berulang tahun ke-35 pada 7 September mendatang.
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan sebentar lagi bisa tampil bersama di turnamen senior yang dikhususkan bagi pemain berusia 35 tahun ke atas.
Namun, mereka nyatanya masih bisa bersaing dengan rival-rival yang berasal dari generasi di bawah mereka.
Tahun ini Ahsan/Hendra belum bisa juara tetapi sudah tiga kali lolos ke final, termasuk dalam turnamen akbar sekelas All England Open.
Ahsan/Hendra tak berhenti membuat kejutan dengan penampilan kuat pada Kejuaraan Dunia 2022 pekan ini.
Kesuksesan besar Ahsan/Hendra dalam karier memang lebih banyak terjadi pada pentas Kejuaraan Dunia.
Sudah menjadi juara dunia pada debut mereka sembilan tahun silam, Ahsan/Hendra masih belum perrnah kalah di Kejuaraan Dunia.
Tiga kali Ahsan/Hendra menjadi juara dunia. Selangkah lagi mereka merengkuh gelar juara dunia keempat sebagai partner.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Pengalaman Ahsan/Hendra Buat Fajar/Rian Merana Lagi
Kelolosan Ahsan/Hendra ke final dipastikan dari kemenangan pada babak empat besar yang digelar pada Sabtu (27/8/2022) hari ini.
Ahsan/Hendra mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, melalui rubber dengan skor 23-21, 12-21, 21-16.
Ahsan/Hendra sendiri sempat tertekan pada awal pertandingan.
Dalam satu titik pasangan berjuluk The Daddies tertinggal delapan poin pada kedudukan 7-15 pada gim pertama.
Akan tetapi, Ahsan/Hendra mampu bangkit.
Pengalaman panjang membantu mereka untuk merubah strategi di tengah pertandingan. Hasilnya, Fajar/Rian kerepotan.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan alhamdulillah karena kami bisa menang hari ini," ucap Ahsan di mixed zone.
"Pertama kami tertinggal terlebih dulu jadi saya pikir kami bisa mengatasinya karena mengubah strategi."
"Dan itu berhasil," sahut Hendra.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2022 - Kebangkitan Ahsan/Hendra Atasi Fajar/Rian, Final Ke-4 untuk Daddies
Ahsan/Hendra menunjukkan kekuatan mereka dalam menguasai beberapa pukulan pertama setelah servis.
Beberapa kali Ahsan/Hendra mendapat poin hanya dari return serve.
Hanya pada gim kedua Ahsan/Hendra kesulitan keluar dari tekanan Fajar/Rian karena banyak melakukan kesalahan sendiri.
Pada gim ketiga, mereka bangkit dan hampir tidak memberi Fajar/Rian kesempatan untuk mengembangkan permainan.
"Pada gim ketiga kami mencoba untuk tidak membuat kesalahan dan menerapkan strategi kami," ucap Hendra.
"Saya pikir tidak banyak reli panjang di gim ketiga," ujar Hendra.
"Kami mencoba untuk tidak melakukannya karena itu lebih baik untuk kami," sambung Ahsan.
"Mungkin kalau ada banyak reli mereka yang menang," kata Hendra menambahkan sambil tertawa.
Laga sengit menanti Ahsan/Hendra pada final Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Para Badminton International 2022 - Bekuk Maman, Ukun Sukses Tembus Final
Mereka akan menghadapi pemenang laga antara Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Ahsan/Hendra kalah dalam pertemuan terakhir dengan kedua pasangan peringkat 10 besar dunia tersebut.
Bisa tampil dalam kondisi terbaik pun menjadi fokus Ahsan/Hendra.
"Saya belum memikirkan pertandingan besok, saya pikir kami perlu lebih banyak istirahat dan berdoa untuk pertandingan berikutnya," ucap Ahsan.
"Saya pikir harus tetap fokus karena tidak mudah bermain di final dan kami akan melakukan yang terbaik besok," sambung Hendra.
Hendra yang baru saja berulang tahun ke-38 membeberkan rahaasianya bisa tetap tampil prima pada saat para pemain seusianya sudah gantung raket.
"Saya bersyukur bisa bermain sampai umur segini, yang terpenting menjaga kondisi tubuh dan juga tetap latihan," ucap Hendra mengakhiri.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Rekor Pertemuan Ahsan/Hendra Vs Fajar/Rian Imbang