Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Para fan dan pelaku bisnis telah diperingatkan untuk waspada terhadap serangan siber dan ancaman kejahatan daring menjelang Piala Dunia 2022.
Gelaran Piala Dunia 2022 tak lama lagi bakal berlangsung di negara Qatar. Turnamen akbar antarnegara dunia ini bakal memulai penyelanggaraan 20 November hingga 18 Desember 2022.
Dengan semakin dekatnya ajang Piala Dunia 2022, maka sejumlah fan dan pelaku bisnis telah diberi peringatan oleh para ahli.
Peringatan tersebut berkaitan dengan serangan siber dan juga ancaman kejahatan secara daring.
Para ahli mengingatkan untuk para fan berhati-hati dan mengantisipasi dalam minggu-minggu terdekat terkait penipuan.
Hal ini disampaikan oleh salah satu ahli yang merupakan Chief Intelligence Officer dari firma keamanan Dragonfly, Henry Wilkinson.
"Telah terjadi peningkatan penipuan daring berbahaya dan kampanye phising (pengelabuan) seputar acara olahraga internasional dalam beberapa tahun terakhir," kata Wilkinson, dikutip BolaSport.com dari Arab News.
"Mengingat popularitas global Piala Dunia FIFA dan tingginya permintaan untuk tiket dan perjalanan.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Alami Patah Tulang Kering, Georginio Wijnaldum bakal Absen di Piala Dunia 2022
"Penjahat dunia maya mungkin akan melakukan kegiatan serupa selama beberapa bulan ke depan."
"Sudah ada lonjakan situs web yang baru terdaftar yang meniru halaman Piala Dunia FIFA 2022, yang menunjukkan bahwa kampanye phishing (pengelabuan) sudah aktif dan berjalan."
"Kami memperkirakan ini akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang."
"Kami berharap kampanye phishing berkisar pada penjualan tiket, perjalanan, dan akomodasi dengan harga diskon, dan pemasangan aplikasi palsu terkait Piala Dunia."
Experts warn of cybercrime threat to Qatar World Cup 2022 - Arab News https://t.co/57aGkN7S5b
— The Security Sleuth (@Security_Sleuth) August 26, 2022
"Ini juga adanya tautan jahat yang menawarkan penawaran promosi dan situs streaming sepak bola ilegal yang disematkan dengan malware," ujar Wilkinson.
Selain penipuan daring secara perorangan, Wilkinson juga memperingatkan para perusahaan yang terlibat untuk berhati-hati.
Wilkinson memperingatkan para pelaku bisnis untuk meningkatkan keamanan siber yang mereka miliki untuk mencegah serangan terjadi.
"Untuk bisnis, kami mengharapkan ancaman online menjadi jauh lebih canggih, terutama untuk hotel, penerbangan, dan perusahaan teknologi mengingat pentingnya mereka untuk keberhasilan logistik acara tersebut," ujar Wilkinson melanjutkan.
"Perusahaan-perusahaan ini menyimpan data pelanggan dalam jumlah besar, dan oleh karena itu akan dianggap sebagai target yang menguntungkan secara finansial oleh kelompok penjahat dunia maya."
"Kelompok-kelompok ini semakin menggunakan metode koersif untuk mengekstrak pembayaran dari bisnis."
"Misalnya, kelompok cyber seperti LockBit mengenkripsi dan mengganggu akses ke sistem korban, dan kemudian mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif perusahaan secara online (dikenal sebagai pemerasan ganda)."
"Bisnis yang terlibat dengan logistik Piala Dunia Qatar harus waspada, dan bersiap untuk, serangan dunia maya dalam beberapa bulan mendatang," tutur Wilkinson.