Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Kepelatihan Ganda Malaysia, Rexy Mainaky, mengatakan bahwa strateginya untuk mengantarkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik menyabet medali emas Kejuaraan Dunia 2022 berjalan dengan sukses.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi mimpi buruk pasangan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada final Kejuaraan Dunia 2022.
Pertandingan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Minggu (28/8/2022), dimenangi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan kedudukan 21-19, 21-14.
Dalam kemenangan Chia/Soh ada peran Rexy Mainaky yang kembali membesut tim bulu tangkis Malaysia pada akhir tahun lalu.
Pernah mengantarkan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong menjadi pemain nomor satu, tangan dingin Rexy diharapkan bisa membantu Chia/Soh keluar dari tren negatif.
Prestasi juara Chia/Soh sejak dipasangkan pada 2017 hanya terjadi pada nomor individu SEA Games yang tak lagi menjadi prioritas pemain papan atas.
Alhasil, emosi kuat Chia/Soh setelah memastikan kemenangan atas Ahsan/Hendra pada final Kejuaraan Dunia bisa dimaklumi.
Rexy memahami betul bahwa tidak mudah untuk menundukkan The Daddies yang sebelum ini punya rekor sempurna pada Kejuaraan Dunia.
Legenda ganda putra Indonesia itu meminta Chia/Soh agar tidak menyia-nyiakan tenaga dengan meladeni permainan kuat Ahsan/Hendra di area depan.
Baca Juga: Rexy Mainaky Melihat ke Surga dan Berlutut Usai Bantu Malaysia Rebut Gelar Pertama Kejuaraan Dunia
"Kita bisa melihat betapa hebatnya Ahsan/Hendra bermain dari babak pertama sampai semifinal, mereka bahkan mendominasi gim pertama (melawan Chia/Soh)," kata Rexy, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Saya berkata pada Aaron-Wooi Yik kalau soal kecepatan, mereka lebih baik dan dapat mengatasi Ahsan/Hendra, tetapi mereka butuh membangun kepercayaan diri," sambungnya.
Chia/Soh menjauhkan Ahsan/Hendra dari skenario adu drive. Mereka terus mengangkat bola dan memaksa Ahsan/Hendra menyerang dari belakang.
Serangan Ahsan/Hendra pun dimentahkan. Walau sesekali membuat Chia/Soh pontang-panting dengan muslihat mereka, Daddies lebih banyak kehilangan angka.
Ahsan/Hendra yang sempat menguasai gim pertama hingga unggul 18-12 berbalik tertekan pada gim kedua. Di sisi lain, Chia/Soh makin berada di atas angin.
Meningkatkan kepercayaan diri dan membangun mentalitas juara dalam diri Chia/Soh memang fokus Rexy sejak dipanggil kembali oleh BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).
"Jika kita berbicara tentang level mereka, kita tidak berbicara banyak tentang keterampilan dan teknik, tidak banyak yang perlu diubah di sana," ungkap Rexy.
"Kami hanya menangani hal-hal seperti bagaimana agar mereka percaya ketika bermain melawan pemain papan atas, memiliki pemikiran 'dengan keterampilan ini, saya bisa melawan siapa pun'."
"Kemudian kami mencoba mengurangi unforced error dan pikiran-pikiran negatif. Cuma masalah-masalah ini yang perlu diperbaiki di dalam diri mereka."
Baca Juga: Japan Open 2022 - Axelsen dan Axelsen Lagi buat Anthony Sinisuka Ginting
"Jadi ketika semua hal itu terhubung, kemampuan mereka akan keluar," imbuhnya.
Medali emas Kejuaraan Dunia 2022 mengubah status Chia/Soh dari hampir pecundang menjadi pahlawan negara.
Sekadar informasi, sempat muncul gagasan untuk memisahkan pasangan peringkat enam dunia itu karena prestasi yang tak kunjung datang.
Kini, Chia/Soh berhasil menjawab kritik yang mereka dapat.
Chia/Soh mengakhiri penantian panjang Malaysia akan mahkota dari Kejuaraan Dunia yang dahulu selalu melayang dari tangan mereka.
Titel juara dunia Chia/Soh juga menjadi hadiah bagi Malaysia jelang perayaan Hari Kemerdekaan pada 31 Agustus mendatang.