Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Harapan Antonio Ruediger tak terwujud setelah Chelsea kembali pecat Thomas Tuchel sebagai pelatih yang telah memberikan trofi.
Kursi panas pelatih Chelsea kembali memakan korban. Kali ini adalah Thomas Tuchel yang didepak usai serangkaian hasil buruk.
Pemecatan tersebut diumumkan Chelsea pada Rabu (7/9/2022) tak lama setelah mengalami kekalahan dari Dinamo Zagreb di laga perdana babak grup Liga Champions 2022-2023.
Terdepaknya Thomas Tuchel ini seakan meneruskan tradisi pemecatan pelatih meskipun sukses membawa Chelsea juara.
Kendati era Roman Abramovich telah berakhir, nyatanya pemecatan ini tetap berlaku di masa kepemilikan baru oleh Todd Boehly.
Hal ini seakan membuat semua pihak terkejut mengingat Tuchel bukanlah pelatih dengan nihil gelar.
Tuchel sukses menyatukan gelar internasional mulai dari Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.
Pemecatan ini membuat apa yang dibicarakan oleh Antonio Ruediger ketika menyampaikan salam perpisahannya masih terus berlanjut.
Baca Juga: Bek Buangan Manchester United Tuduh Klub Cuma Dahulukan Pemain Inggris
Dalam wawancaranya yang dikutip BolaSport.com dari The Times, Ruediger mengungkapkan bahwa kebiasaan Chelsea memecat pelatih semoga tidak terjadi kembali.
Ruediger yang memutuskan untuk pindah ke Real Madrid di bursa transfer musim panas 2022 menilai kebiasaan tersebut tidak baik bagi klub.
Pemain internasional Jerman ini menilai klub harus memercayai apa yang dibawa pelatih untuk membuat kesuksesan.
"Saya berharap untuk klub ini agar mentalitas pemecatan pelatih begitu cepat setelah membawa tim sukses tidak ada," ujar Ruediger.
"Saya suka memercayai proses dan dengan pelatih ini (Tuchel), Anda dapat melihat ada proses."
"Chelsea bisa sangat bangga memiliki pelatih seperti ini. Cara dia menangani dirinya sendiri. Cara dia menangani hal-hal di saat-saat sulit itu."
"Anda harus memberinya pujian untuk itu, Anda harus memberinya pujian lebih untuk itu."
"Dengan semua kebisingan di sekitar dan segala cara dia mengatur kami, pergi ke sana di Santiago Bernabeu dengan semua yang terjadi dan untuk memberikan sesuatu seperti ini Anda harus memberinya pujian untuk itu."
Baca Juga: Mandul Lawan Juventus, Lionel Messi Kehilangan Magis di Kandang PSG
Antonio Rudiger on Thomas Tuchel:
— Raf (@CFCRaf2) September 7, 2022
"I hope for this club that the mentality changes of sacking coaches so early when success is not there. I like to trust the process and, with this coach, you can see there is a process. Chelsea can be very proud to have a coach like this" pic.twitter.com/xENwsH6wyf
"Bagi saya, dia adalah pelatih yang fenomenal. Dia ada di level yang sama dengan Pep Guardiola dan Juergen Klopp," tutur Ruediger menambahkan.
Tuchel sendiri menghabiskan waktu selama 20 bulan bersama dengan Chelsea setelah direkrut pada Januari 2021.
Pelatih berusia 49 tahun ini telah 100 kali memimpin Chelsea dengan catatan 60 kemenangan, 24 hasil imbang, dan 16 kali kekalahan.