Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PIALA DUNIA - FIFA Diminta Berkaca dari Turnamen 2022 dan Hati-hati Pilih Tuan Rumah 2030

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 10 September 2022 | 00:30 WIB
Logo FIFA terpampang saat acara jumpa pers FIFA Executive Football Summit di Istanbul, 15 Februari 2019. (OZAN KOSE/AFP)

BOLASPORT.COM - Amnesti Internasional memperingatkan FIFA untuk belajar dari pengalaman memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sebelum memilih tuan rumah Piala Dunia 2030. 

Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar pada 20 November-18 Desember mendatang. 

Pelaksanaannya sudah menuai kritik dari Amnesti Internasional dan lembaga nonprofit lainnya yang berfokus ke isu Hak Asasi Manusia. 

Sebab, proses pembangunan infrastruktur seperti stadion dan jalur transportasi di Qatar tidak diiringi perlakuan memadai untuk tenaga kerja migran di negara tersebut. 

Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia dianggap cerminan FIFA gagal belajar dari Piala Dunia 2018 di Rusia, yang direken sebagai negara yang tidak toleran dengan HAM. 

Amnesti Internasional mengingatkan FIFA harus belajar dari kejadian di Qatar untuk menentukan tuan rumah Piala Dunia 2030. 

Santer beredar kabar bahwa Arab Saudi mempertimbangkan mengajukan proposal sebagai tuan rumah 2030. 

Baca Juga: PIALA DUNIA - Akomodasi Kurang, Qatar Dorong Warganya Sewakan Rumah

Perwakilan Amnesti Internasional Inggris, Felix Jakens, mengatakan FIFA tidak boleh mengabaikan niat Arab Saudi melakukan sportswashing

Sportswashing adalah tindakan menggunakan olahraga sebagai sarana untuk memperbaiki citra sebuah negara atau institusi. 

Praktik ini umumnya dilakukan oleh negara atau institusi yang punya reputasi buruk, termasuk riwayat pelanggaran HAM.

“Setelah pembelian klub Newcastle United, pertandingan yang dijalani Anthony Joshua, serta peluncuran turnamen gol LIV yang kontroversial, Arab Saudi hampir dipastikan akan berusaha menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030,” kata Jankens. 

“Usaha ini akan dilakukan sebagai puncak usaha mereka menutupi pelanggaran yang mereka lakukan dengan kedok turnamen olahraga.” 

“Di bawah kekuasaan Mohammed bin Salman, upaya cuci tangan Arab Saudi melalui olahraga sangat masif di masa ketika jaminan hak asasi manusia menurun tajam.” 

“Jika Arab Saudi menjadi salah satu kandidat resmi tuan rumah Piala Dunia 2030, FIFA harus menghindari kesalahan yang mereka lakukan dengan Qatar dan Rusia.” 

FIFA harus memastikan ada pemeriksaan detail tentang risiko terhadap HAM jika memilih Arab Saudi sebagai tuan rumah.” 

“Jika mengacu kepada situasi saat ini, mustahil untuk FIFA mencocokkan riwayat mengerikan Arab Saudi dalam aspek HAM dengan prinsip FIFA serta tanggung jawab mereka.” 

Proses pengajuan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 baru akan dimulai pada 2024. 

Beberapa negara tertarik menjadi tuan rumah. Selain Arab Saudi, Spanyol dan Portugal bermitra untuk menjadi tuan rumah, begitu juga dengan koalisi Uruguay, Argentina, Cile, dan Paraguay.





Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P