Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wakil Serie A hancur-hancuran di kompetisi antarklub Eropa musim ini. Kalau begini terus, siap-siap saja Liga Italia menyandang julukan Liga Petani, bukan lagi disematkan buat Bundesliga.
Dari 7 wakil Liga Italia yang mentas di kompetisi Eropa tengah pekan kemarin, hanya 2 tim yang menuai kemenangan.
Napoli paling menonjol sebagai penyelamat muka Serie A di Liga Champions, disusul kemenangan Lazio di Liga Europa.
Tripoin Napoli spektakuler karena diraih atas Liverpool dengan skor mencolok pula.
Pasukan Luciano Spalletti membombardir sang kandidat juara dengan skor 4-1 di Stadion Diego Maradona (7/9/2022).
Piotr Zielinski jadi aktor utama dengan torehan dwigol, dilengkapi satu lesakan Zambo Anguissa dan Giovanni Simeone.
Gol konsolasi Luis Diaz tak cukup menghindarkan Liverpool dari kekalahan terbesar mereka di era Liga Champions.
Sehari kemudian, Lazio membuka kiprah di Liga Europa 2022-2023 dengan hasil 4-2 atas Feyenoord.
Pemain yang dianggap 'habis' oleh Inter Milan, Matias Vecino, malah mencuat dengan ukiran 2 gol, selain torehan Luis Alberto dan Felipe Anderson.
Trio raksasa Italia Utara, Juventus, Inter Milan, AC Milan, malah tidak maksimal di Liga Champions.
Juve dihajar PSG 1-2 saat melawat ke Paris akibat brace Kylian Mbappe, dengan gol Weston McKennie sebatas menipiskan defisit.
Inter Milan tak berdaya digempur permainan memikat Bayern Muenchen saat dilucuti 0-2 di San Siro.
Gol Leroy Sane dan bunuh diri Danilo D'Ambrosio memastikan pasukan Simone Inzaghi dalam krisis karena menderita 3 kekalahan dari 4 laga terakhir.
Rival sekota Inter, AC Milan, tidak ikut-ikutan kalah.
Namun, skor imbang 1-1 dengan Salzburg memperlihatkan Rossoneri masih kesulitan bahkan ketika menghadapi lawan yang secara tradisi lebih lemah dari mereka.
Turun selevel ke Liga Europa, AS Roma tak mampu menyamai performa bagus musuh bebuyutannya, Lazio.
Pasukan Jose Mourinho kalah 1-2 di kandang klub Bulgaria, Ludogorets, kendati memainkan sederet bintang termasuk Paulo Dybala.
Terakhir, Fiorentina dibikin ketar-ketir klub antah-berantah dari Latvia, Rigas Futbola Skola, dalam matchday 1 Conference League.
La Viola cuma beroleh skor 1-1 walau bermain di kandangnya.
Kombinasi hasil itu memperkuat kecemasan publik Negeri Piza bahwa level kekuatan Liga Italia jangan-jangan memang sudah tertinggal jauh dari Liga Inggris atau Liga Spanyol.
Kekhawatiran tersebut perlahan terbukti di atas kertas.
Dalam daftar koefisien UEFA per 8 September atau sekelarnya rangkaian laga Liga Europa dan Conference League, peringkat Italia disalip Jerman pada tabel.
Daftar ini disusun berdasarkan performa klub di pentas level kontinental lima musim terakhir.
Serie A kini bisa dibilang cuma liga terbaik keempat di Eropa setelah Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Bundesliga.
Padahal, sebelumnya Bundesliga ramai disindir sebagai Liga Petani hingga liga medioker karena kualitas klub-klubnya dinilai semenjana, kecuali Bayern Muenchen dan Dortmund.
Namun, melihat kiprah tim Serie A belakangan, sebutan itu terancam menerpa Liga Italia disebabkan performa minor klub-klub mereka saat bersaing di tingkat benua.
Bukti lainnya, dalam daftar peringkat klub, cuma ada tiga wakil Liga Italia di susunan 20 besar terbaik di Eropa.
Mereka ialah Juventus (peringkat 8), AS Roma (12), dan Inter Milan (16).
Bandingkan dengan Liga Inggris dan Liga Spanyol yang mempunyai 5 klub, atau Bundesliga dengan 4 tim setelah Frankfurt juara Liga Europa 2021-2022.
Tabel Koefisien UEFA (10 besar)
Peringkat klub Eropa (20 besar)
Ket.: Peringkat berdasarkan performa klub di kompetisi Eropa (Liga Champions, Liga Europa, Conference League) 5 musim terakhir.