Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden LaLiga, Javier Tebas, memperingatkan Barcelona terkait anggaran gaji pemain untuk musim depan meskipun saat ini berhasil meningkat dari kondisi minus.
Raksasa Liga Spanyol, Barcelona, tiba-tiba begitu perkasa di bursa transfer musim panas 2022.
Bayangkan saja dari tim yang dicap bakal bangkrut, Barcelona berhasil mendapatkan pemain-pemain kelas satu.
Kebijakan presiden Barcelona, Joan Laporta, yang mengaktifkan tuas ekonomi hingga tiga jilid membuahkan hasil manis bagi klub.
Joan Laporta berani mengakselerasi pengungkit ekonomi yang membuat klub harus menjual sebagian besar aset fisik dan digitalnya termasuk Stadion Camp Nou.
Keberanian menjual hak siar televisi sebesar 25 persen hingga 25 tahun juga dilakukan demi pemulihan finansial Barcelona.
Langkah lain yang ditempuh adalah pemotongan gaji yang nyaris besar-besaran bagi para pemain bintang dan pemain yang memiliki bayaran tinggi.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Pelatih AS Diam-diam Bersyukur Thomas Tuchel Dipecat Chelsea
Jalur tersebut ditempuh tidak hanya untuk menstabilkan keuangan juga demi bisa mendaftarkan pemain baru yang terbentur salary cap.
Barcelona akhirnya muncul sebagai klub sultan baru di tengah kondisi keuangan yang buruk.
Kebijakan finansial yang ditempuh oleh Joan Laporta pada akhirnya turut berimbas pada batas pengeluaran gaji pemain Barcelona.
Inisiatif yang dilakukan Laporta itu membuat pengeluaran El Barca meningkat drastis nyaris menyentuh 800 juta euro (sekitar Rp12,04 triliun).
Perlu diketahui bahwa sebelumnya batasan gaji Barcelona tercatat di angka minus 144 juta euro.
Namun, saat ini kondisinya begitu baik karena meningkat menjadi 656 juta euro.
Berkat kondisi itu, batas pengeluaran Barcelona berada di nomor dua di Liga Spanyol, di belakang Real Madrid.
Baca Juga: Jelang Lawan Sampdoria, AC Milan bakal Mainkan Skuad Berbeda
Presiden LaLiga, Javier Tebas, turut memberikan pandangannya di sela-sela presentasi batasan biaya skuad peserta Liga Spanyol 2022-2023.
Javier Tebas kagum dengan langkah yang dibuat Laporta dan Barcelona yang meningkat drastis.
Namun, Tebas mengingatkan bahwa Barcelona harus bisa mengurangi salary cap menjadi 400 juta euro.
Anggaran gaji pemain tersebut menjadi patokan yang ditetapkan oleh Tebas mengingat level klub sekelas El Barca.
Di samping itu, pengaktifan tuas-tuas ekonomi lainnya tidak perlu dilakukan lantaran risiko yang ditanggung oleh klub meski pelik dijelaskan.
"Tahun depan Barca harus mengurangi batas gaji yang mungkin sesuai dengan itu, wakil presiden Romeu sudah mengatakan," kata Tebas, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Itu tidak akan lagi memunculkan pengungkit. Entah mereka membuat lebih banyak pengungkit atau mereka mengurangi batas menjadi sekitar 400 juta euro."
Baca Juga: PIALA DUNIA - Tidak Ada Trio Arsenal di Skuad Brasil untuk Uji Coba
It is official. The new salary limits are released by LaLiga, and it's... astounding.
Barcelona have gone from having had the WORST limit with €-144million, to now having €656million in plus. It's a sensational €800million swing.
Only bested by Real Madrid now (€683million) pic.twitter.com/NyIfLu1NZE
— Jonas Adnan Giæver (@CheGiaevara) September 9, 2022
"Barca tidak menghadapi risiko kebangkrutan, memiliki tagihan upah yang rumit tetapi memiliki aset yang cukup untuk keberlanjutannya."
"Sanksi untuk Barca? Sudah ditertibkan dengan 700 juta aset yang dijualnya."
"Kita harus ingat bahwa krisis pandemi tidak akan keluar dalam semalam, ada klub yang menderita."
"Sementara kontrol ekonomi terpenuhi tidak ada perhatian, apa yang tidak bisa kami masukkan adalah apa yang dikeluarkan klub untuk seorang pemain."
"Mudah-mudahan hal pengungkit tidak terulang dalam arti tidak biasa."
"Ya, saya ingin bahwa alih-alih empat tuas ada tiga atau mereka telah mengurangi tagihan upah, tetapi saya mengerti bahwa dengan pendapatan luar biasa diumumkan itu sulit dijelaskan," ujar Tebas mengakhiri.