Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, mengaku pihaknya harus mengeluarkan uang sekitar 29 miliar rupiah demi tembok Piala Dunia Panjat Tebing 2022.
Indonesia akan menjadi tuan rumah turnamen piala dunia panjat tebing untuk pertama kalinya.
Turnamen tersebut rencananya akan berlangsung di kawasan SCBD, Senayan, Jakarta, mulai dari 24-26 September mendatang.
Sejatinya, turnamen ini rencananya digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Namun demikian, kesiapan dari tembok sebagai arena pertandingan di kawasan GBK belum siap untuk dipakai.
Baca Juga: Merawat Bibit Emas Indonesia dari Panjat Tebing pada Olimpiade Paris 2024
"Kenapa pindah karena wall di GBK belum siap untu dipakai kejuaraan tahun ini," kata Yenny Wahid saat konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).
"Maka federasi memutuskan sendiri memdatangkan wall dari eropa. Kenapa di SCBD, karena kan gelarannya diumumkan di Jakarta dan yang terdekat dari GBK adalah SBD.
"Lalu juga di GBK pada saat itu juga ada konser musik yang bisa ganggu konsentrasi atlet. Jadi kami pindahkan ke SCBD," tutur Yenny.
Selain dari segi tempat pertandingan yang berubah, Yenny melanjutkan bahwa FPTI harus mendatangkan wall yang berjumlah dua buah dengan harga yang fantastis.
Wall tersebut diakui Yenny didatangkan langsung dari kawasan Eropa melalui pesawat terbang dengan harga mencapai dua juta dollar atau 29 miliar rupiah.
"Lumayan lah, kita hitungannya kan pake euro. Total-toalnya semuanya, karena gak mungkin wall-nya saja karena ada konstruksi lokal, segala macam, untuk bongar pasangnya," ujar Yenny.
"Semua ya sekitar mungkin sekitar dua juta dollar-lah."
Meski demikian, putri mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid itu menjelaskan bahwa wall yang dibeli merupakan talangan dari kontraktor swasta sehingga wall tersebut bukan sepenuhnya milik FPTI.
"Sampai saat ini masih menjadi milik konstraktor swasta. karena mereka-lah yang kita minta tolong ditalangin dulu," ucap Yenny.
"Kami belum mampu membayarnya. Jadi, ini masih, semua mendadak. Ini punya perusahaan yang merupakan mitra dari perusahaan dari Prancis ini."
"Mereka-lah yang kemudian memiliki hak atas wall itu dan kita ibaratnya dipinjemin dulu untuk saat ini sampai kita bisa membayarnya. Perjuangannya seperti itu."
Baca Juga: Bikin Bangga! Atlet Indonesia Sapu Bersih Podium pada Piala Dunia Panjat Tebing