Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pencalonan tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 bakal semakin berat.
Usai China mundur sebagai tuan rumah Piala Asia 2023, AFC memberi hak kepada seluruh anggota untuk mencalonkan sebagai tuan rumah.
Dalam perkembangannya, Indonesia mencalonkan sebagai kandidat tuan rumah Piala Asia 2023.
Disamping itu, ada Qatar, Australia, dan Korea Selatan yang jadi pesaing Indonesia.
Lalu Australia memutuskan untuk mengundurkan diri, karena fokus sebagai tuan rumah Piala Dunia Perempuan tahun depan.
Meski Indonesia sudah menunjukkan kepercayaan diri untuk mencalonkan tuan rumah Piala Asia 2023, namun perjuangan mereka tetap berat.
Bahkan label sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 masih belum cukup bagi Indonesia.
Pasalnya, Korea Selatan sudah tunjukkan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah.
Dilansir BolaSport.com dari Yonhap pada Rabu (7/9/2022), selain kesiapan infrastruktur dan administrasi, Korea Selatan juga sudah kerahkan promosi besar-besaran melalui para influencer.
Korea Selatan sudah menunjuk tujuh duta termasuk legenda timnas Lee Young-pyo dan Hwang Sun-hong.
Baca Juga: Bek Persija Senang Menang Lawan Barito Putera dan Kenang Momen Bersejarah
Lima duta lainnya adalah Lee Soo-geun (komedian), Bae Sung-jae (sportcaster), Park Moon-sung (analis sepak bola), Aiki (koreografer), dan Lee Jung-geun (kepala cheerleader tim nasional).
"Saya memulai debut di Piala Asia 1988 di Qatar dan saya juga mencetak gol pertama saya di sana, saya punya banyak memori bagus di turnamen tersebut," kata Hwang Sun-hong.
"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membawa turnamen ini ke rumah saya."
"Ini adalah kesempatan untuk para pemain untuk bersorak, sama seperti saat Piala Dunia 2002," tambahnya.
Pesaing Indonesia lainnya, Qatar bahkan sudah melakukan hal yang lebih jauh lagi.
Baca Juga: Kiper Hong Kong Buka Kelemahan Terbesar Timnya Jelang Lawan Timnas U-20 Indonesia
Dilansir dari salah satu surat kabar berbahasa Arab yang berbasis di Saudi Arabia, Asharq Al-Awsat.
Berbekal catatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023, Qatar sudah berhasil meyakinkan delegasi AFC untuk memilihnya lagi jadi tuan rumah.
Bahkan Qatar sudah mendapatkan dukungan dari salah satu anggota dari AFC Executive Office yaitu Saudi Arabia.
Tentu dukungan dari Saudi Arabia cukup krusial.
Pasalnya, pemilihan tuan rumah Piala Asia 2023 bakal ditentukan oleh suara dari 27 anggota AFC Executive Office, termasuk Saudi Arabia.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 - Timnas U-20 Vietnam Diminta Tampilkan Citra Baik di Indonesia
AFC Executive Office bakal melakukan sidang pada 17 Oktober 2023 di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Sumber informasi mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa Qatar adalah yang paling mungkin memenangkan suara AFC Executive Office untuk menjadi tuan rumah Piala Asia yang dijadwalkan pada 2023, sebagai alternatif dari China, yang telah mundur karena pandemi Covid-19," tulis media Asharq Al-Awsat pada Sabtu (10/9/2022).
"Menurut sumber, Federasi Saudi, yang memiliki suara di Kantor Eksekutif Asia, akan memilih Qatar untuk memenangkan tuan rumah Piala Asia 2023, mengetahui bahwa jumlah anggota adalah 27 anggota eksekutif," lanjut Asharq Al-Awsat.
Menurut liputan yang sama, suara dari Saudi Arabia punya tujuan tersendiri.
Saudi Arabia diketahui sudah menaruh minat untuk jadi tuan rumah Piala Asia 2027.
Bahkan Saudi Arabia sudah mengumpulkan 421 halaman dokumen persiapan pencalonan diri sebagai ruan rumah.
Tentu dengan memilih Qatar, Saudi Arabia dapatkan dukungan dari negara-negara anggota AFC Executive Office sebagai tuan rumah edisi berikutnya.
"Berdasarkan pencalonan Saudi Arabia untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2027, Riyadh akan memiliki pembangunan dua stadion di Qiddiya dan utara ibukota, sementara Jeddah akan membangun stadion baru, serta timur negara di Dammam," tulis Asharq Al-Awsat.
"Menurut apa yang dipublikasikan AFC di situs webnya, arsip Saudi adalah yang terbesar dalam hal jumlah halaman sebanyak 421 halaman, diikuti oleh file Qatar dengan 397 halaman, kemudian file Asosiasi Sepak Bola India yang berjumlah 177 halaman, dan terakhir file dari Asosiasi Sepak Bola Iran yang datang dengan 132 halaman," lanjutnya.