Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain timnas Indonesia, Witan Sulaeman akhirnya buka suara terkait pengalaman buruknya bersama FK Senica soal masalah gaji.
Sebagai informasi, FK Senica mengalami krisis finansial pada awal tahun 2022.
Hal tersebut berdampak ke pembayaran gaji pemain yang tak diberikan.
Dua pemain timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman pun turut ambil bagian dalam pengalaman kurang mengenakan itu.
Apa yang terjadi sekaligus menjadi dasar adanya aksi mogok main dari beberapa pemain FK Senica termasuk Egy dan Witan.
Baca Juga: Perpanjang Kontrak Sang Adik, Tim Valentino Rossi Siap Tempur untuk MotoGP 2023
Singkat cerita, Egy dan Witan akhirnya keluar dari FK Senica.
Belum lama ini, Witan Sulaeman buka suara tentang kejadian tersebut.
Pemain berusia 20 tahun membagi ceritanya dengan salah satu media asal Slovakia, tvnoviny.sk.
Witan membenarkan bahwa memang saat itu tak menerima gaji di FK Senica.
Namun dari pihak manajemen mewajibkan para pemain tetap bermain secara profesional.
Baca Juga: Sempat Malang Melintang di Jerman, Ini Kata Hanno Behrens Terkait Bayaran di Persija
Hal tersebut yang membuat pemain FC Senica semakin geram.
"Seseorang mempelajari sesuatu yang baru setiap hari, karena kami tidak dibayar, dapat dimengerti bahwa kami membicarakannya di dalam tim," kata Witan Sulaeman kepada tvnoviny.sk.
"Manajemen menekankan kepada kami bahwa kami harus melanjutkan di liga dan piala dan bermain seratus persen."
"Tapi itu menantang, kami semua marah, tetapi kami tahu kami harus tetap bermain, namun tanpa uang, itu adalah perjuangan besar untuk memberikan segalannya setiap hari," ujarnya.
Pengalaman buruk itu memang sempat membuat marah Witan Sulaeman.
Baca Juga: Di Depan Jurnalis Jerman, Hanno Behrens Pamerkan Kemegahan JIS
Hanya saja, Witan mengaku tak kapok bermain untuk klub Liga Slovakia.
Hal itu ditunjukan dengan bergabungnya Witan ke AS Trencin.
"Saya akui bahwa terkadang saya marah," ucap Witan.
"Tetapi saya mencoba untuk menerimanya dengan tenang."
"Pertama-tama, ini adalah pengalaman yang berharga," tuturnya.