Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, sudah mengkhawatirkan nasib para pemainnya sepulang dari Qatar untuk Piala Dunia 2022.
Real Madrid mulai menghitung risiko yang akan mereka terima dari pergelaran Piala Dunia 2022.
Klub-klub Benua Eropa harus rela menanggung dampak besar dari ajang empat tahunan FIFA tersebut.
Pasalnya, Piala Dunia 2022 edisi Qatar akan digelar pada pertengahan musim untuk kompetisi di Benua Eropa.
Kondisi Qatar menghalangi ajang tersebut untuk dihelat pada musim panas seperti biasanya.
Klub pun memiliki kewajiban untuk merelakan para pemainnya membela negara masing-masing di Piala Dunia 2022.
Hal tersebut memperbesar risiko cedera yang berakibat pada kondisi skuad sebuah klub.
Carlo Ancelotti pun paham betul dengan kondisi yang akan dialami klubnya pada paruh kedua musim 2022-2023.
"Saya rasa kami tidak memiliki masalah sebelum Piala Dunia 2022 resmi digelar," kata Ancelotti seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Namun kami masih ragu dengan kondisi tim setelah ajang tersebut berakhir," ucap Ancelotti menambahkan.
Ancelotti pun berniat memberikan waktu istirahat untuk para pemain yang akan berlaga di Qatar.
Sebagai salah satu tim besar di Benua Eropa, Real Madrid tentu harus bersiap kehilangan sebagian besar pemainnya.
Sebanyak 14 pemain Real Madrid diperkirakan akan berangkat ke Qatar pada akhir tahun ini.
Nama-nama seperti Thibaut Courtois, Luka Modric, Eder Militao, Karim Benzema, dan Vinicius Junior akan menjadi andalan negara masing-masing.
Real Madrid pun harus menyediakan rencana untuk menjaga stabilitas tim usai Piala Dunia 2022 digelar.
Tim berjuluk Los Blancos tersebut sudah berlari kencang pada awal musim ini.
Los Blancos memegang rekor sempurna setelah menyapu bersih lima laga Liga Spanyol dengan kemenangan.
Langkah Real Madrid mempertahankan gelar Liga Spanyol pun berjalan dengan baik.
Ancelotti kini mendapat tugas berat untuk menjaga konsistensi begitu timnya terdampak Piala Dunia 2022.
Keunggulan Real Madrid pada awal musim haram hilang dengan mudah karena para pemain pulang dari tugas negara.