Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Rekap Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 - Nasib Berbeda Dua Wakil ASEAN dalam Dua Laga
Lalu mengapa misalnya kita ke Bekasi, kita ke Wibawa Mukti, kemudian ke Pakansari, di sana sudah dipakai oleh Asian Games, ada 4 flow keluar masuk suporter, di sana juga parkirnya sangat luas walaupun stadionnya tak semodern JIS. itu yang terpenting," .
Namun saat ditanya mengapa turnamen internasional belum dilaksanakan di JIS, jawabannya ada di kerja sama yang baik dengan pihak PSSI.
Waktu di Piala AFF U-16 2022, pihak Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan fasilitas semaksimal mungkin untuk PSSI.
Hal itu sama dengan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya saat melaksanakan Kualifikasi Piala Asia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Tapi yang juga sangat kita harapkan, kan, kerja samanya. mengapa Piala AFF U-16 ada di Sleman?" ujar Yunus Nusi.
"Bupatinya menyambut baik dan memberikan fasilitas yang semaksimal mungkin untuk PSSI, mengapa Kualifikasi Piala Asia U-20 ada di GBT?"
Baca Juga: Target dari PSSI bagi Timnas U-20 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
"Kita gratis pake GBT di sana. mengapa ada di GBLA? sama walikotanya juga menyambut baik dan membeeikan fasilitas yang begitu maksimal untuk timnas Indonesia, ini kan menyenangkan seperti yang kita lakukan," tutup Yunus Nusi.
Selain alasan itu, ada beban biaya yang harus ditanggung PSSI saat harus menggunakan JIS.
PSSI juga ingin agar timnas Indonesia bisa main di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Mungkin di sana ada beban Perda-nya 1 miliar, biayanya begitu besar, kalau PSSI kan berpikir praktis," ujar Yunus Nusi.
"Di Sleman, than we than we amaly mending di sleman kita bisa kasih bonus to anak-anak."
"Di GBT waktu Kualifikasi Piala Asia U-20 di bawah STY gratis kita pake stadion, mending di sana, kan, enak. duitnya bisa kita pake untuk operasional dan bonus pemain timnas."
"Tapi ini, kan, dalam rangka untuk pemerataan juga bahwa timnas kalau perlu main juga di Sumatera, Kalimantan. dan Sulawesi, kalau memungkinkan, kan," tutup Yunus Nusi,