Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Perjuangan Timnas U-20 Indonesia Siap Dimulai, Suporter Diharapkan Penuhi Stadion GBT
"Sebenarnya dia sangat layak 3-5 tahun kemudian baru layak di Indonesia. bisa saja nanti kantong-kantong parkir di luar diperbaiki, kemudian juga jalan masuk diperbaiki," ujar Yunus Nusi.
"Kita tahu bersama bahwa karakter suporter kita kan beda dengan di eropa seperti apa yang ada di pikiran FIFA sebagai konsultan."
"Suporter kita kan desak-desakan, tidak seperti yang ada di Eropa yang antri dan disiplin."
"Ketika nanti dengan puluhan ribu suporter hanya dengan satu flow masuknya, itu kan bisa nanti stagnan di sana, apalagi bis tim tamu yang kita jaga," lanjutnya.
Dirinya mengulang apa yang disampaikannya diawal, bahwa JIS benar-benar layak seandainya dibangun di pusat kota Madrid dan masih belum layak dibangun di Indonesia.
Alasannya karena keberadaan fasilitas kantong parkir yang sesuai dengan kebutuhan stadion-stadion di Indonesia.
Baca Juga: Rekap Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 - Nasib Berbeda Dua Wakil ASEAN dalam Dua Laga
"Kalau stadion ini layak berada di tengah kota Madrid layak sekali, sangat layak. tapi tidak layak untuk berada di negara kita saat ini," ujar Yunus Nusi.
"Tapi tidak layak untuk berada di negara kita saat ini, mengapa? apalagi di Jakarta Utara di lingkungannya ada rel kereta api, kemudian kantung parkir yang ninja, kita saja di GBK hampir 10 ribu lebih kantong parkir, muaturun dengan komposisi yang bagus."
"Toh masih ada yang parkir di SCBD, di Plaza Senayan, di Sultan, itu pun masih ramai di saat keluar apalagi kalau di sana," tutupnya.