Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dulu Ditakuti Kini Hilang Taji, Debby Susanto Ingin Ganda Campuran Indonesia Bangkit Lagi

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 13 September 2022 | 15:45 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pada babak kedua Japan Open 2022 di Maruzen Intec Arena, Osaka, Kamis (1/9/2022). (PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Mantan jawara bulu tangkis, Debby Susanto, berbicara soal kondisi ganda campuran Indonesia yang kini mencoba berprestasi lagi.

Sektor ganda campuran memang terus menjadi sorotan imbas penurunan performa yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir.

Tak ada pasangan ganda campuran Indonesia yang berdiri di podium turnamen bergengsi sejak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai All England Open pada 2020.

Pemandangan ini kontras dibandingkan sebelumnya ketika ganda campuran menjadi salah satu tulang punggung Indonesia.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi dua pasangan kuat yang diandalkan Indonesia untuk memburu gelar.

Kini, ganda campuran Indonesia seperti memulai dari nol lagi.

Tidak dipertahankannya dua pasangan teratas, Praveen/Melati dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, di pelatnas tahun ini menyisakan lubang dalam regenerasi.

Dikeluarkannya Praveen/Melati menjadi sorotan terbesar.

Di luar masalah inkonsistensi, Praveen/Melati masih menjadi pasangan ganda campuran Indonesia dengan peringkat tertinggi.

Baca Juga: Update Peringkat BWF - Tetangga Makin Berisik, Malaysia Kini Imbangi Indonesia di Ranking Ganda Putra

Praveen/Melati menempati peringkat lima dunia ketika diputuskan tidak akan bertahan di pelatnas pada promosi-degradasi awal tahun ini.

Tim ganda campuran Indonesia di pelatnas kini mengandalkan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang tergolong muda.

Kemudian ada Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela.

"Pasti cukup sedih kalau melihat prestasi sekarang," ucap Debby Susanto dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.

"Dulu ganda campuran selalu menjadi ujung tombak. Sekarang masih mencari celah."

"Memang bisa dibilang sekarang lagi masa transisi. Sebelumnya, senior yang dikasih beban juara."

"Begitu seniornya berhenti dan transisi ke junior, ada masa mereka belum terlalu siap kalau saya lihat. Jadi, belum stabil, prestasi masih naik turun."

"Kemarin lihat Rinov/Pitha sudah menembus final. Mudah-mudahan mereka bisa stabil, itu yang terpenting," tutur Debby.

Rinov/Pitha menunjukkan potensi mereka ketika menembus final Malaysia Masters 2022 sebelum dikalahkan wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Baca Juga: Curhat Marcus/Kevin Usai Ketahuan Sakit Jelang Kejuaraan Dunia 2022, 'Kami Coba yang Terbaik, Biar Tuhan yang Tentukan'

Zheng/Huang sedang mendominasi ganda campuran bersama tiga pasangan lain.

Mereka adalah Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).

Debby percaya Praveen/Melati, kini didukung PB Djarum, juga punya kemampuan bersanding bersama keempat pasangan teratas tersebut.

Praveen/Melati absen sejak Indonesia Open 2022 pada Juni lalu karena cedera saraf tulang belakang yang diderita Praveen.

Baca Juga: Turun di PB INA Fun Tournament, Legenda Bulu Tangkis Hariyanto Arbi Waspadai Pasangan Ini

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P