Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mempertanyakan keputusan di balik kembalinya Marc Marquez ke lomba pada MotoGP Aragon 2022.
Carlo Pernat menilai langkah Honda dan Marc Marquez kembali pada MotoGP Aragon terlalu cepat.
Pada penampilan terkini di Tes MotoGP Misano pada pekan lalu, 6-7 September, Marc Marquez masih mengaku belum cukup kuat untuk balapan.
Marquez memang melahap 100 lap dalam dua hari. Hanya saja, semuanya terbagi dalam run-run dengan jumlah lap yang pendek.
Ketahanan fisik masih menjadi kendala juara dunia delapan kali itu.
Otot pada lengan kanannya belum benar-benar terbentuk karena sempat tidak digerakkan selama enam pekan pasca-operasi pada awal Juni lalu.
"Jarak lomba adalah jarak lomba dan intensitas yang Anda jalani dalam sebuah akhir pekan lomba tidak sama dengan saat tes," papar Marquez, dilansir dari Crash.net.
"Di sini saya bisa beristirahat di boks, saat akhir pekan lomba situasinya benar-benar berbeda," sambung pembalap berusia 29 tahun itu.
Meski demikian, Marquez membeberkan bahwa ada peluang bahwa penampilannya dalam tes akan berdampak positif dengan pertumbuhan ototnya.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Sebut Marc Marquez Terlalu Dini Comeback
Dampak positif tampaknya yang akhirnya menang.
Latihan privat yang dijalani Marc Marquez dengan Honda CBR600 di Sirkuit Aragon, Spanyol, pada Selasa (13/9/2022), menjadi bukti.
Namun, pendapat berbeda diutarakan Carlo Pernat.
Pria yang pernah menangani tim Aprilia itu berpendapat bahwa akan lebih realistis bagi Marquez untuk kembali pada MotoGP Australia.
Setelah MotoGP Aragon pada Minggu (18/9/2022 besok, pembalap akan langsung melahap dua balapan secara back-to-back di Jepang (25/9/2022) dan Thailand (2/10/2022).
Tiga balapan dalam tiga pekan.
"Sebagai seorang manajer, saya sangat bingung tapi semua orang melakukan apa yang mereka yakini," kata Pernat, dilansir dari GPOne.
"Saya pikir setelah cobaan yang berat seperti kemarin, karena itulah yang terjadi, setelah menaruh lengan dan tubuh di atas motor selama dua hari di tes, saat mata belum terbiasa, belum mendapatkan sensasi ketika tubuh Anda pas dengan motornya, saya akan kembali di Australia."
"Tentunya dengan melakukan sejumlah latihan dengan motornya di Albacete, di Aragon, di manapun yang dia mau."
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Tujuan Marc Marquez Bukan untuk Menang
Soal tergesa-gesa, sikap inilah yang menyebabkan cedera tulang humerus di lengan kanan Marquez tak kunjung sembuh sejak insiden yang menyebabkannya pada 2020.
Saat itu Marquez mencoba kembali ke balapan hanya beberapa hari setelah lengannya dibedah.
Walau Marquez sudah menyerah saat kualifikasi, dampaknya besar yaitu tulang yang hampir tidak bisa sembuh.
"Ketergesa-gesaan membuatnya menderita dan itu bukan hanya kesalahannya, tetapi juga para dokter dan manajer," kata Pernat.
"Saya ulangi, senang melihat Marc di lintasan, kita membutuhkan sosok seperti dirinya di MotoGP saat ini."
"Tapi saya ulangi, jika saya berada di timnya, saya akan menyuruhnya untuk menunggu dan kembali setidaknya di Australia."
"Menurut pendapat saya, ia mengambil risiko yang tidak akan saya ambil."
"Tentunya saya bukan seorang dokter, dan jika mereka telah memberikan izin, mungkin itu berarti semuanya baik-baik saja,"
"Tetapi bukan berarti benar-benar baik, itu tidak mungkin karena Marc adalah manusia seperti orang lain."
"Jadi saya, saya bingung dan merasa bahwa ini adalah keputusan yang tidak saya mengerti," tutur Pernat.
Terlepas dari kritiknya itu, manajer Enea Bastianini itu tetap berharap penampilan Marquez berjalan lancar.
"Saya berharap tak akan terjadi apa-apa, karena bagi kita memiliki Marquez berarti menghidupkan kembali MotoGP," kata Pernat.
"Tapi saya bilang seharusnya menunggu dahulu, karena dalam persaingan di sisa musim ini dia tidak bisa berbicara banyak," ujar Pernat.
Baru tampil enam kali dari 14 seri membuat Marquez tertahan di peringkat 15 klasemen sementara dengan 60 poin.
Walau Marquez masih menjadi pembalap Honda dengan peringkat tertinggi, kans juaranya tertutup.
Juara dunia delapan kali itu tertinggal 151 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang menduduki puncak klasemen.
Baca Juga: Pandangan Marini soal Turunnya Jumlah Penonton MotoGP Usai Rossi Pensiun