Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek membuat kerusuhan dan merusak fasilitas stadion setelah Persebaya Surabaya menelan kekalahan dari RANS Nusantara FC 1-2.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (15/9/2022) itu berakhir dengan kerusuhan yang diakibatkan oleh pendukung Persebaya, Bonek.
Tanpa menunggu komando, setelah peluit panjang tanda laga berakhir ditiup, suporer Persebaya pun langsung masuk ke lapangan pertandingan selepas laga.
Bonek merusak sejumlah fasilitas stadion dari bench, aboard atau papan iklan dan yang lainnya.
Baca Juga: Kemarahan Rahmad Darmawan saat RANS Nusantara FC Bungkam Persebaya Surabaya
Insiden ini terjadi bukan tanpa alasan, Bonek memang merasa kurang puas dengan hasil yang didapatkan Persebaya belakangan ini.
Dari 10 pertandingan, Bajul Ijo telah menelan enam kali kalah, satu kali imbang, dan tiga kali menang.
Hasil itu membuat tim asal Kota Pahlawan itu menempati posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1.
Tentu saja hal tersebut tak memuaskan untuk Persebaya yang mana musim lalu mereka bahkan bersaing di posisi lima besar klasemen Liga 1.
Akan tetapi, hingga memasuki pekan ke-10 tak juga ada perkembangan ataupun penampilan konsisten yang ditunjukkan Persebaya.
Oleh karena itu, suporter meluapkan amarah langsung di stadion yang ditunjukkan kepada manajemen.
Namun, hal ini dinilai tak benar dan salah oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Diretur Pelaksana PT LIB, Sudjarno mengatakan apa yang dilakukan Bonek itu tidak masuk akal dan merugikan banyak pihak bukan hanya Persebaya saja.
Hal ini karena Persebaya tak tampil di markas mereka sendiri melainkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kericuhan Suporter Meledak Usai Laga Persebaya Vs RANS Nusantara
Stadion ini merupakan markas untuk klub Liga 2 yakni Deltras Sidoarjo, dan rencananya bakal dipakai untuk pertandingan dalam waktu dekat.
Namun, karena adanya insiden ini Sudjarno mengatakan kemungkinan pertandingan untuk Deltras Sidoarjo akan terhambat.
Insiden ini tentu saja tak menguntungkan untuk Deltras, namun tak bisa berbuat banyak menurutnya.
Menurut Sudjarno sebenarnya Persebaya tak melakukan hal yang salah karena ia telah menjalankan sesuai dengan prosedur yang ada.
Sudjarno menjelaskan apabila markas digunakan untuk kepentingan lain klub memang bisa mengajukan stadion kedua atau alternatif sebagai pengganti.
Oleh karena itu, Persebaya bisa memakai stadion pengganti karena saat ini Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya sedang dipakai untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
“Sebenarnya ini suatu hal yang biasa ketika homebase atau stadion mereka dipakai kemudian dari klub mengajukan alternatif atau stadion pengganti. Dan klub juga sudah kulonuwun juga dengan pemerintah daerah setempat dan sudah mendapat restu juga,” ujar Sudjarno saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (16/9/2022).
“Itu menjadi bagian rencana yang memang harus dilakukan, dan mereka sudah mendapat restu dari pemerintah setempat dan juga kepolisian setempat,” ucapnya.
Dengan mendapatkan restu dari pemerintah dan kepolisian setempat, Sudjarno menekankan harusnya Bonek bisa bersikap baik.
Bukan justru merusak fasilitas stadion yang ada sehingga merugikan banyak pihak.
Sudjarno mengatakan sebagai suporter itu harus bijak karena perkara kalah menang dalam sebuah pertandingan itu hal biasa.
“Sebetulnya kepercayaan itu harus dijaga baik-baik bukan hanya untuk klub, tetapi juga untuk suporter yang hadir saat itu,” kata Sudjarno dengan tegas.
“Tidak mungkin kami memaksakan main di GBT karena memang dipakai untuk timnas. Itu sudah teragenda dan itu sudah jauh-jauh hari makanya Persebaya mengajukannya di Sidoarjo,” ucapnya.
Oleh karena itu, dengan adanya kerusuhan dan kerusakan yang terjadi akibat pertandingan Persebaya vs RANS ini tentu disayangkan.
Sebab suporter yang baik dan bijak pastinya tahu harus melayangkan protes ke pihak manajemen dengan komunikasi yang baik.
Bukan justru melakukan yang merugikan banyak orang dari masalah merusak fasilitas stadion dan yang lainnya.
Sudjarno pun berharap agar tak ada tindakan anarkis yang dilakukan Bonek nantinya.
Hal itu tak dibenarkan
“Saya belum tahu persis terkait dengan hal itu. Kalau soal internal sendiri ya silahkan diselesaikan dengan manajemen saja,” kata Sudjarno.
“Kalau ada kejadian seperti ini ya sekali lagi kami sangat menyesalkan. Silahkan suporter selesaikan dengan manajemen dan saya harap tidak ada tindakan-tindakan anarkis lah,” tuturnya.