Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Atlet angkat besi putri, Citra Febrianti, tinggal selangkah lagi dalam mendapatkan haknya sebagai peraih medali perak Olimpiade 2012 London.
Setelah 10 tahun menunggu, upaya Citra Febrianti dalam menerima medali perak itu akan terwujud.
Citra Febrianti akan diberikan medali perak tersebut dalam acara seremonial pada realokasi medali Olimpiade yang digelar usai puncak perayaan Olympic Day Komite Olimpiade Indonesia Fun Run di Plaza Timur, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/09) pagi.
"Rasanya campur aduk. Di satu sisi senang karena penantian saya segera terwujud, di sisi lain saya merasa ini seperti perpisahan dari olahraga," kata Citra melalui siaran pers NOC Indonesia yang diterima BolaSport.com.
"Saya senang akhirnya komplet mendapatkan medali dan piagam olahraga. Sekaligus sedih karena saya naik peringkat, tetapi tidak ada potret kenangan saat saya berada di atas podium di London."
Baca Juga: Islamic Solidarity Games 2021 - Angkat Besi Sumbang 5 Emas Lagi untuk Indonesia
Adapun terkait penyerahan realokasi medali Olimpiade, IOC memberikan aturan tertentu untuk diserahkan secara seremonial sebagai bentuk penghargaan atas prestasi clean athlete.
Rencananya pengalungan medali akan diberikan langsung oleh IOC Member Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.
Sementara, penyerahan sertifikat akan diberikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari.
Citra Febrianti sejatinya telah melewati perjalanan panjang untuk mendapatkan hak medali perak Olimpiade London.
Saat tampil di kelas 53kg putri pada ajang Olimpiade 2012 London, Citra menempati ranking empat dengan total angkatannya 206kg (angkatan snatch 91kg dan clean & jerk 115kg).
Dia akhirnya berhak atas realokasi medali perak setelah IOC mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo (Kazakstan) pada 19 Oktober 2016 serta peraih perunggu Cristina Iovu (Moldova) pada 10 November 2016.
Keduanya terbukti positif doping berdasarkan klasifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).
NOC Indonesia pimpinan Raja Sapta Oktohari lalu bergerak cepat setelah mendengar adanya laporan Citra belum mendapatkan haknya pada November 2020.
Sosok yang akrab disapa Okto itu langsung berkirim surat ke IOC. Kurang dari dua pekan, tepatnya 19 November 2020, IOC secara resmi memutuskan Citra berhak atas medali perak kelas 53kg Olimpiade London.
NOC Indonesia juga langsung berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali agar Citra bisa mendapatkan apresiasi sesuai prestasinya dan bonus tersebut diberikan pada 21 Desember 2020.
"Saya kemarin sempat menunggu kapan medalinya dikasih, tetapi kok tidak ada kabar beritanya, kok medalinya tidak dikirim-kirim. Lalu saya mendapat penjelasan dari Pak Okto dan sekarang sudah jauh lebih jelas serta nyaman karena tahu segala sesuatunya," ujar Citra.
Medali perak Olimpiade 2012 London itu dipersembahkan Citra buat keluarga yang disebut sudah berjuang menemaninya mendapatkan hak sebagai seorang peraih medali Olimpiade.
"Medali perak ini untuk anak-anak saya yang sudah benar-benar berjuang. Dari nol, dari mereka bayi capai mengurus ibunya untuk mendapatkan haknya. Medali ini buat anak saya."
"Saya juga berterima kasih kepada NOC Indonesia, Pak Okto, dan semuanya yang sudah membantu perjuangan saya untuk mendapatkan medali perak ini,” sebut Citra yang kini sudah memutuskan pensiun.
Tak lupa, Citra juga menitipkan pesan kepada para juniornya di angkat besi. Dia berharap para atlet saat ini bisa lebih fokus dan bersemangat saat bertanding.
"Jangan melakukan hal-hal di luar nalar yang bisa merugikan di masa depan, lakukan dengan hal positif. Tidak usah ikut-ikut teman senang-senang yang bisa merugikan kita sendiri."
"Fokus bertanding, mati-matian berusaha mau juara. Mau berhasil itu butuh perjuangan dan melalui proses sakit dulu. Dari rasa sakit itu prosesnya, nanti kita akan memetik keberhasilan," ungkap Citra.
Sementara itu, Okto memuji kegigihan Citra untuk mendapatkan medali perak Olimpiade 2012 London.
Dia juga mengapresiasi perjuangan Citra yang telah membuktikkan tidak ada pengorbanan yang sia-sia bagi seorang atlet bersih yang telah bertanding dengan jujur tanpa menggunakan doping.
"Sekali lagi, setelah penantian panjang Citra mendapatkan medalinya. Apa yang dicontohkan Citra merupakan bagian dari nilai-nilai yang ada di Olympic Charter, salah satunya fairness atau kejujuran dengan tidak menggunakan doping," terang Okto.
Baca Juga: ISG 2021 - Borong Emas untuk Indonesia, Tim Angkat Besi Optimistis Tatap Olimpiade Paris