Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyerang anyar Barcelona, Robert Lewandowski, mengungkapkan penyebab dirinya gagal menjebol gawang Bayern Muenchen di Liga Champions 2022-2023.
Barcelona kembali menelan kekalahan dari Bayern Muenchen di ajang Liga Champions.
Kali ini, Barcelona kalah 0-2 dari Bayern Muenchen dalam matchday 2 Grup C Liga Champions 2022-2023 di Allianz Arena, Rabu (14/9/2022).
Hasil ini jelas sangat mengecewakan bagi Barcelona karena semakin memperburuk catatan pertemuan mereka dengan raksasa Bundesliga tersebut.
Padahal, sebelum laga tersebut, Barcelona berada dalam kepercayaan diri tinggi lantaran tak terkalahkan musim ini.
Belum lagi, El Barca mempunyai Robert Lewandowski yang merupakan mantan mesin gol Bayern Muenchen.
Ya, Robert Lewandowski memutuskan meninggalkan Muenchen dan pindah ke Barcelona pada musim panas 2022.
Baca Juga: Mulai Akrab, Kompatriot Lionel Messi Beri Cristiano Ronaldo Julukan Nyeleneh
Namun, yang terjadi justru antiklimaks bagi sang bomber.
Penyerang timnas Polandia itu justru tak berkutik di hadapan mantan klubnya tersebut.
Lewandowski bahkan beberapa kali membuang peluang emas di depan gawang kiper Manuel Neuer.
Baru-baru ini, Lewandowski mengungkap penyebab dirinya gagal menjebol gawang FC Hollywood.
Lewandowski mengatakan bahwa pada laga itu dirinya mengalami konflik batin karena harus melakukan reuni dini dengan Muenchen.
Striker berusia 34 tahun itu juga mengaku tak siap untuk melawan klub yang sudah dibelanya selama delapan musim tersebut hanya dalam kurun waktu beberapa minggu setelah dia pergi.
"Sejujurnya, saya tidak senang bisa kembali dan bermain di Allianz Arena begitu cepat," ucap Lewandowski seperti dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
Baca Juga: Eks Juventus Desak Mantan Klubnya Pecat Massimiliano Allegri Sebelum Jeda Piala Dunia 2022
"Dalam hal emosi, itu adalah permainan yang tidak seperti yang lain, itu memiliki dimensi yang jauh lebih luas dari sekedar sepak bola."
"Saya menghabiskan 8 tahun di Muenchen, mencetak beberapa ratus gol, memenangkan semua yang mungkin, dan tiba-tiba harus bermain melawan rekan satu tim dan teman-teman saya."
"Saya hanya manusia, tidak mungkin untuk mengabaikannya, saya ingin, tetapi tanda tanya muncul di kepalaku."
"Secara emosional, itu adalah pertandingan tersulit dalam hidup saya."
"Emosi berdengung di dalam diri saya, saya ingin mencetak gol, tetapi sesuatu di dalam tidak membantu."
"Tidak mungkin untuk melupakan delapan tahun dalam beberapa minggu."
"Itu sulit bagi saya," tutur mantan bomber Borussia Dortmund itu menambahkan.