Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Claudio Ranieri menilai mantan klubnya, Juventus, dilingkupi ketakutan dan tidak bermain dengan gembira yang membuat performa anjlok.
Juventus layak disebut tengah mengalami krisis setelah kalah 0-1 dari Monza pada laga pekan ketujuh Liga Italia musim 2022-2023.
Bermain di Stadio Brianteo, Minggu (18/9/2022) malam WIB, Monza mengirim Juventus pulang tanpa poin.
Monza memenangi pertandingan dengan skor tipis 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Christian Gytkjaer di menit ke-74.
Hasil ini menambah panjang catatan minor skuad Massimiliano Allegri.
Mereka baru dua kali menang di Liga Italia musim ini, empat kali imbang, dan satu kali kalah sehingga hanya berada di urutan ketujuh klasemen Liga Italia.
Di Liga Champions, nasib Juventus pun tidak lebih bagus.
Mereka dua kali beruntun menelan kekalahan dengan skor identik 1-2, masing-masing dari Paris Saint-Germain dan Benfica.
Claudio Ranieri, yang menjadi pelatih Juventus pada 2007 hingga 2009, turut memperhatikan kiprah eks klubnya.
Ranieri menunjuk satu masalah terbesar Dusan Vlahovic dkk.
“Sesuatu yang jelas terlihat adalah para pemain Juve tidak terlihat gembira saat bermain. Mereka malah kelihatan takut,” kata Ranieri, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
“Sejujurnya aneh sekali melihat tim arahan Allegri seperti ini. Namun, menilai dari luar tidak pernah mudah,” ucap Ranieri lagi.
Situasi Juventus ini membuat seruan untuk memecat pelatih Massimiliano Allegri semakin kencang.
Dikutip BolaSport.com dari Football Italia, Vice Chairman Juventus, Pavel Nedved, mencoba memecat Allegri menyusul kekalahan dari Monza.
Keinginan Nedved itu ditahan oleh Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, juga tidak setuju dengan wacana pemecatan Allegri.
Baca Juga: Barcelona Ingin Bajak Real Madrid, Marco Asensio Jadi Calon Pembelot Pertama sejak 2007
"Gegabah sekali kalau Juventus memecat Allegri sekarang. Dia punya proyek yang akan dikembangkan selama empat tahun ke depan," kata Arrivabene, dikutip dari cuitan pakar transfer, Fabrizio Romano.
"Saya juga terlibat dalam proyek itu sebagai CEO klub," ujar Arrivabene lagi.