Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong sempat mengajukan permintaan pembangunan training camp untuk skuad Garuda.
Pasalnya, saat ini timnas Indonesia berpindah-pindah lokasi saat menjalani latihan.
Selain itu, sempat ada insiden gagal sewa pada salah satu lapangan saat akan digunakan.
Hal ini membuat kebutuhan tempat terpusat untuk latihan semakin mendesak.
Apalagi, prestasi timnas Indonesia saat ini semakin membaik di timnas senior dan kelompok umur.
Baca Juga: Sumpah WNI Sandy Walsh dan Jordi Amat Dilakukan Secara Virtual, Menpora: Tetap Sah
Terkait hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, menjelaskan jika permintaan ini sudah disampaikan oleh Shin Tae-yong pada presiden Joko Widodo.
Yakni saat mereka bertemu di Korea Selatan.
"Pada saat Bapak Presiden di Korea, Coach Shin Tae-yong sedang berada di sana kemudian diundang makan malam. Kemudian ada obrolan."
"Kemudian ditanya Bapak Presiden apa yang kamu butuhkan yang paling mendasar,"
"Beliau (Shin Tae-yong) sampaikan Indonesia tidak punya training camp."
"Jadi kalau main masih menumpang di stadion-stadion dan menunggu jadwal, itu tidak baik untuk pembinaan."
"Maka Pak Presiden (bilang) oke, saya siapkan," kata Zainudin Amali dilansir BolaSport.com dari laman Antara News.
Baca Juga: Kirim Sinyal Bahaya ke Timnas Indonesia, Vietnam Pesta Gol ke Gawang Singapura
Menpora Amali menjelaskan jika Presiden menawarkan jika akan disiapkan lawan di ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Beliau (Presiden Jokowi) sampaikan kalau ada calon atau tempat lain silakan siapkan."
"Tapi kalau tidak ada, ada lahan di IKN," tambahnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Persib vs Persija, PT LIB Juga Siapkan Laga Big Match Arema FC Kontra Persebaya
Usulan ini kemudian sudah dipertimbangkan oleh PSSI dan Kemenpora.
Namun, masih ada koordinasi lanjutan dengan kementerian terkait untuk membahas hal ini.
"Itu sedang dipertimbangkan. Tentu ya, tetapi kita menunggu saja."
"Sebab nanti kalau itu oke yang mengerjakan bukan kita, bukan PSSI, tetapi Kementerian PUPR," pungkasnya.