Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penerima penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia seakan membawa 'kutukan' tak bisa juara. Lionel Messi pun pernah menjadi korban.
Mendapat trofi Golden Ball di ajang sebesar Piala Dunia tentu menjadi sesuatu yang membanggakan.
Namun, di balik itu, ada fakta kurang mengenakkan.
Dalam enam edisi terakhir Piala Dunia, seluruh peraih gelar pemain terbaik turnamen tak ada yang menjadi juara.
Mayoritas dari mereka gagal membawa negara masing-masing ke tangga jawara setelah kalah dalam laga final.
Kisah kutukan ini dimulai oleh Ronaldo Nazario bersama timnas Brasil pada 1998.
Sang Fenomenal, demikian dia dijuluki, harus menyaksikan Tim Samba takluk 0-3 dari tuan rumah Prancis dalam laga puncak.
Empat tahun berselang, Oliver Kahn dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2002 meski gagal membantu Jerman mengalahkan Brasil di final.
Kutukan berlanjut ke 2006 dengan Zinedine Zidane sebagai korban.
Legenda timnas Prancis itu menggondol piala Bola Emas walau diganjar kartu merah dalam pertandingan pemungkas kontra Italia.
Baca Juga: MotoGP Jepang 2022 - Hadapi Situasi Sulit, Quartararo Masih Punya Pilihan
Diego Forlan menjadi satu-satunya penerima titel Pemain Terbaik Piala Dunia tanpa merasakan final, yakni pada 2010.
Dia membantu Uruguay mencapai semifinal di tahun tersebut.
Lanjut ke Piala Dunia 2014, Lionel Messi menerima Bola Emas usai timnas Argentina tumbang 0-1 dari Jerman dalam pertandingan final.
Penghargaan serupa diterima Luka Modric pasca-Kroasia kalah dari Prancis pada partai puncak edisi 2018.
Apakah kutukan akan berlanjut di Piala Dunia 2022? Menarik untuk dinantikan.
Pemain Terbaik Piala Dunia dari 1998 sampai 2018:
Ronaldo (Brasil)
Oliver Kahn (Jerman)
Zinedine Zidane (Prancis)
Diego Forlan (Uruguay)
Lionel Messi (Argentina)
Luka Modric (Kroasia)