Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek tengah Manchester United, Raphael Varane, berpeluang masih memunculkan lubang di skuadnya saat ini.
Performa Raphael Varane pada awal musim 2022-2023 dianggap belum mengamankan posisi Manchester United.
Raphael Varane berhasil mencuri perhatian pada awal musim setelah musim perdana yang kurang bergairah.
Musim lalu Raphael Varane lebih banyak berkutat dengan cedera saat membela Manchester United.
Sebanyak 17 laga harus dilewatkan sang bek tengah asal Prancis karena cedera.
Memasuki musim yang baru, Varane pun mulai memperbaiki performanya dengan tampil sebagai starter dalam lima laga Manchester United di Liga Inggris.
Namun, mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, belum puas dengan catatan tersebut.
Paul Scholes masih sangsi akan kontribusi yang bisa diberikan oleh Varane sepanjang musim ini.
Baca Juga: Inter Milan Vs AS Roma - Paulo Dybala Siap Bikin I Nerazzurri Menyesal
"Kenapa Real Madrid membiarkan Varane musim lalu? Berkaca dari musim lalu, ia tidak terlalu bagus," ujar Scholes seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Saya tidak menganggap Varane sebagai sebuah pembelian yang bagus," kata Scholes menambahkan.
Pelatih Man United, Erik ten Hag, tidak merasa bermasalah dengan keberadaan Varane di dalam skuad.
Varane bahkan termasuk pilihan reguler Erik ten Hag di jantung pertahanan tim asuhannya.
Duet Varane dengan bek tengah baru, Lisandro Martinez, berhasil memuaskan para penggemar.
Keduanya dianggap menjadi salah satu kunci kebangkitan Setan Merah pada awal musim.
Akan tetapi, Scholes tetap merasa Varane memiliki kekurangan dalam membantu taktik Ten Hag.
"Manajer klub merasa tidak memiliki pemain yang bisa mengikuti gayanya," kata Scholes.
"Varane harus bisa tampil lebih pragmatis lagi," ucap pria berkebangsaan Inggris tersebut.
Scholes pun menyimpulkan jika Varane bukanlah bek tengah yang cukup berbakat.
Ia juga menyarankan Man United untuk lebih berhati-hati dalam mendatangkan pemain.
Beberapa pemain yang ada di dalam skuad dianggap sulit menyesuaikan diri dengan taktik pelatih.
Sejumlah pemain memang didatangkan sebelum Ten Hag menjabat sebagai pelatih sehingga perlu adaptasi tambahan untuk taktik yang berbeda.