Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing, menegaskan bahwa Arema FC bisa tak akan bermain di kandang hingga Liga 1 musim ini berakhir.
Situasi ini bisa terjadi pada Arema FC menyusul kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Insiden kericuhan ini terjadi setelah Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari rival abdinya, Persebaya Surabaya.
Setelah Arema FC menelan kekalahan, Aremania pun marah di dalam maupun di luar Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Arema FC Vs Persebaya Ricuh, Liga 1 2022 Ditunda
Tak lama setelah wasit meniup peluit akhir, terlihat banyak oknum Aremania berlarian memasuki lapangan karena marah dan tak puas dengan hasil ini.
Komite Disiplin PSSI mengaku telah mendapatkan laporan dari PT LIB (Liga Indonesia Baru) terkait adanya kericuhan tersebut.
Erwin Tobing mengatakan bahwa Komdis tentu saja akan segera bergerak setelah menerima laporan lengkap dari investigasi nantinya.
“Setelah mendapatkan laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kamu segera menyidangkan kasus ini,” ujar Erwin Tobing sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI, Minggu (2/10/2022).
Komdis memang belum mendapatkan laporan resmi dari pihak yang berada di lapangan.
Namun, dari kabar terakhir yang diterima BolaSport.com, terdapat 127 korban hingga pagi ini pukul 05.45 WIB.
Baca Juga: Korban Jiwa Dikabarkan Puluhan, PSSI Selidiki Kerusuhan usai Laga Arema FC vs Persebaya
Memang belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian karena pihak keamanan pasti melakukan dengan teliti untuk memastikan angka korban ini.
Sampai saat ini belum ada kabar pastinya, tetapi dari laporan-laporan terakhir yang diterima memang diperkirakan lebih dari 100 korban.
Dengan kejadian ini, pastinya akan ada hukuman besar yang menanti Arema FC.
Bagaimana tidak? Arema FC seharusnya bertanggung jawab penuh terkait keamanan dan keselamatan suporter yang datang ke stadion.
Apabila ada kejadian seperti ini, Panpel dinyatakan tak bisa memberikan jaminan bahwa pertandingan aman hingga akhir.
Oleh karena itu, Erwin Tobing mengatakan bahwa Arema FC bisa terancam tak akan dapat tampil di kandang sendiri.
Ini merupakan sanksi keras yang bisa diberikan PSSI apabila nantinya hasil investigasi memang terbukti benar.
“Arema FC bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah,” ucap Erwin.
“Selain itu sanksi lainnya juga menanti,” katanya.
Lebih lanjut Erwin Tobing mengaku bahwa dia belum bisa memastikan berapa banyaknya korban yang meninggal ataupun terluka dalam insiden ini.
Namun, Erwin menegaskan apabila ada korban meninggal dunia pastinya sudah masuk ke ranah pidana juga.
Dengan begitu, insiden ini pastinya akan ditlindaklanjuti oleh Kepolisian juga.
Menurutnya bagi siapapun yang bersalah akan ada hukuman yang diberikan.
Baca Juga: Arema FC Kalah dari Persebaya di Kandang, Kerusuhan Pecah di Stadion Kanjuruhan
“Kami dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang bersalah harus dihukum,” tuturnya.
Sementara itu, Erwin pun mengaku akan memastikan langsung ke Malang bersama perwakilan dari PSSI.
Mereka akan melihat dan mengetahui kejadian sebenarnya.
Hal itu dilakukan agar saat sidang Komdis nanti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema FC.
Namun, dia memastikan akan ada tindakan tegas terkait insiden ini.