Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keputusan pembalap Prima Pramac, Johann Zarco, membantu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pada MotoGP Thailand 2022 menuai pro dan kontra.
Johann Zarco tampak mengalah dari Francesco Bagnaia dengan tetap berada di belakangnya pada pengujung lomba MotoGP Thailand di Buriram, Minggu (2/10/2022).
Keputusan Johann Zarco membawa Francesco Bagnaia finis ketiga untuk mendekatkan diri dengan rival terbesar dalam perburuan gelar, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Nol poin yang diraih Quartararo karena hanya finis di posisi ke-17 membuat Bagnaia memangkas selisih poin dari 18 angka menjadi tersisa 2.
Dengan tiga balapan tersisa dan tren minor yang belum berakhir, Quartararo menghadapi situasi genting untuk mempertahankan gelarnya.
Aksi Zarco berujung pro dan kontra.
Gunjingan datang dari negara asal. Zarco dicap tak nasionalis karena tidak menolong Quartararo yang notabene adalah rekan senegara.
Quartararo bak pahlawan bagi dunia balap motor Prancis karena mempersembahkan gelar juara dunia pertama dari kelas premier MotoGP/500cc.
Akan tetapi, Zarco justru lebih memilih membantu Bagnaia, rekannya sebagai sesama pembalap motor Ducati.
Baca Juga: Gagal Podium Gara-gara Ducati, Marc Marquez: Mustahil Mengalahkannya
"Anda tidak bisa melihat paspor Anda saat balapan. Saya orang Prancis dan saya ikut senang jika Fabio yang menjadi juara," kata Zarco dikutip BolaSport.com dari AS.
"Saya tidak memiliki kecondongan baik ke Pecco (Bagnaia) ataupun Fabio, tetapi saya pikir gelar Pecco untuk Ducati akan menjadi sebuah pencapaian magis."
Zarco bisa dibilang berutang budi kepada Ducati.
Setelah hampir keluar dari MotoGP gegara musim penuh bencana bersama KTM pada 2019, juara dunia Moto2 dua kali itu mendapat kesempatan kedua berkat Ducati.
Ducati memberikan Zarco tempat di tim satelit mereka, Esponsorama Racing.
Sukses merengkuh 1 pole position dan 1 podium bersama tim satelit "kelas B", Zarco mendapat promosi ke Pramac Racing, tim satelit dengan dukungan pabrikan dari Ducati.
Walau belum berhasil menembus tim pabrikan asal Borgo Panigale itu, Zarco mengamankan masa depannya berkat performa yang solid.
Musim depan Zarco akan memperkuat Pramac Racing untuk ketiga kalinya.
Zarco kemudian menuturkan bagaimana dia akan menyalip Bagnaia jika ada peluang untuk memenangi balapan.
Baca Juga: Bastianini Beri Peringatan kepada Bagnaia dan Quartararo Jelang 3 Balapan Terakhir
Kendati mencetak ritme impresif pada akhir lomba, Zarco merasa waktu yang tersisa tidak cukup untuk mengejar Miguel Oliveira (Red Bull KTM) yang tampil cemerlang.
"Ducati memberi tahu kami bahwa mereka tidak bisa menghalangi kami untuk menang," ungkap Zarco.
"Akan tetapi untuk hasil lainnya, kami diminta bersikap gentleman dan memikirkan kepentingan tim."
Zarco merasa publik di negaranya tidak memiliki alasan untuk marah kepadanya karena langkah yang diambilnya pada MotoGP Thailand.
"Jika saya memiliki kesempatan untuk menang, saya akan mencoba ... saya rasa orang Prancis tidak memiliki alasan untuk marah kepada saya," tutur Zarco.
"Saya tahu bagaimana keadaannya dan saya punya alasan untuk bertindak demikian," tandasnya.
Baca Juga: Malang Nian Murid Valentino Rossi, Sudah Start Terdepan Gagal Raih Poin