Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, enggan menyalahkan Honda karena hasil buruk yang diraihnya. Apalagi, rekan setimnya mampu bersaing di depan.
Pol Espargaro masih belum mampu keluar dari tren buruk.
Performa kuat dan optimisme Pol Espagaro yang sempat muncul pada awal musim, termasuk ketika finis ketiga pada MotGP Qatar, seolah menguap.
Sejak saat itu Espargaro menghilang.
Hanya sekali Polyccio finis di posisi 10 besar yaitu saat menempati posisi kesembilan pada MotoGP Spanyol. Jadi, ya, hanya itu saja.
Espargaro pun terdampar di posisi ke-17 dalam klasemen sementara dengan 49 poin.
Adik Aleix Espargaro masih tertinggal 35 poin dari rekan setim, Marc Marquez, yang absen dalam delapan balapan berbanding satu balapan yang dilewatkannya.
Satu-satunya prestasi yang bisa dibanggakan Espargaro saat ini adalah fakta bahwa Marquez belum pernah mencetak podium seperti dirinya.
Akan tetapi, ketika berbicara konsistensi dalam bersaing di grup depan, Marquez menghancurkan reputasi Espargaro sebagai salah satu pembalap top MotoGP.
Baca Juga: Tenang Aprilia, Aleix Espargaro Masih Masuk Hitungan Valentino Rossi untuk Bursa Juara MotoGP 2022
Marquez konsisten bersaing di posisi enam besar, bahkan ketika kondisi fisiknya belum prima ataupun setelah absen tiga bulan lamanya.
Pada balapan terkini yaitu MotoGP Thailand, Marquez mampu finis di posisi kelima dan sempat mencoba merebut posisi ketiga dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Espargaro? Dia finis di posisi ke-14 dengan jarak 21 detik di belakang Marquez.
"Saya menghadapi kesulitan karena kami memiliki masalah yang kurang lebih sama seperti ketika lintasannya basah," kata Espargaro, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
MotoGP Thailand berlangsung di tengah hujan, kondisi ketika kekurangan pada motor secara teori lebih tertutupi.
"Sulit untuk mendeskripsikan masalahnya," sambung Espargaro.
"Saya tidak bisa mengerem motor dengan benar dan saya tidak bisa berakselerasi dengan benar. Posisi tubuh saya buruk dan saya memiliki masalah di semua aspek."
"Posisi tubuh saya buruk, saya hanya memiliki masalah di mana-mana," ucap Espargaro.
Espargaro setidaknya akan mengalami penyegaran pada musim berikutnya setelah bergabung dengan Tech3 KTM.
Baca Juga: Pembelaan Zarco Usai Dicap Tak Nasionalis karena Bantu Bagnaia
Bersama KTM Espargaro mengalami puncak kariernya di kelas para raja yaitu saat mencetak lima hasil podium untuk bertengger di peringkat lima pada akhir musim 2020.
Bukan berarti Espargaro sepenuhnya meletakkan kesalahan kepada Honda atas pencapaian minor yang dialaminya dalam dua musim terakhir.
"Motor Honda tidak bekerja dengan buruk, Marc menunjukkannya," kata Espargaro.
"Mungkin dia sedikit berbeda daripada kami, tetapi situasinya tidak seburuk seperti yang terlihat dari performa saya."
"Saya tidak mengerti cara mengendarai motornya, baik saat kondisi basah maupun kering," ujar Espargaro.
Baca Juga: Johann Zarco Jadi Pahlawan Ducati jika Francesco Bagnaia Sukses Juara