Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi melontarkan kritikan tegas kepada PSSI menyusul tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Achsanul Qosasi mendesak Kutua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan jajaranya mundur dari jabatannya.
Hal ini sebagai bentuk tangung jawab induk sepak bola Indonesia atas insiden yang menewaskan 127 suporter.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Jepang di Babak 8 Besar Piala Asia Futsal 2022
"Mungkin ada yg tak sependapat dengan saya, tapi inilah sikap saya sebagai Club Madura Utd FC atas Tragedi di Kanjuruhan,” tulis Achsanul Qosasi seperti dikutip di akun Twitternya @AchsanulQosasi.
"PSSI wajib bertanggung jawab dan semua pengurusnya harus mundur sebagai respek terhadap korban dan keluarganya," jelasnya.
Lebih lanjut, Achsanul Qosasi juga menentang keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menangguhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sementara.
Menurut dia, kompetisi harus dihentikan sampai Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) turun tangan.
"Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA," kata Achsanul Qosasi.
1. Mungkin ada yg tak sependapat dg saya, tapi inilah sikap saya sbg Club Madura Utd FC atas Tragedy di Kanjuruhan,
a. Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA.
b. PSSI wajib bertanggung jawab, dan semua pengurusnya harus Mundur. Sbg respect thd korban & keluarganya.
— Achsanul Qosasi (@AchsanulQosasi) October 2, 2022
Pria berusia 56 tahun tersebut juga meminta dibentuk tim evaluasi yang kompeten ketimbang harus PSSI yang campur tangan.
"Tak perlu PSSI membuat tim ini itu. Serahkan saja kepada Kemenpora atau KONI selaku organisasi pemerintah," terang Achsanul Qosasi.
"Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat invesitigasi atau langkah yang diperlukan," lanjutnya.
Terakhir, Achsanul Qosasi meminta publik untuk sepenuhnya melontarkan kesalahan kepada panitia pelaksana pertandingan Arema FC vs Persebaya kemarin.
"Jangan melokalisasi kesalahan di Malang bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang," ujar AQ.
"Ini keputusan federasi nasional, di bawah kendali PSSI. Tragedi dunia sepak bola. Salam respek sepak bola," katanya.
Baca Juga: Respon Mochamad Iriawan Usai Diminta Mundur dari Ketum PSSI Gara-gara Salah Buka Pidato
Sementara itu, Pemerintah Republik Indonesia telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk melakukan investigasi terhadap kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
TGIPF ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali didapuk sebagai Wakil Ketua TGIPF.
Total ada 13 orang anggota yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mantan pemain, jurnalis, hingga mantan pengurus PSSI berlisensi FIFA.
TGIPF diberikan waktu selama dua minggu sampai paling lama satu bulan untuk mencari duduk perkara tragedi Kanjuruhan.
Hasil dari Investigasi beserta rekomendasi dari TGIPF akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.