Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Jack Miller, menilai suasana di dalam timnya akan berubah setelah dirinya hengkang pada MotoGP 2023.
Tim pabrikan Ducati akan diisi dua pembalap Italia yaitu Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini yang menggantikan Jack Miller.
Jack Miller menilai komposisi itu berpotensi menciptakan persaingan yang sengit.
Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini sudah terlibat rivalitas sengit pada musim ini dengan sejumlah duel di lintasan.
Menurut Miller, persaingan ini akan berlanjut ketika keduanya sudah berbagi tempat di tim yang sama.
Tak ada lagi situasi di mana kedua pembalap saling mendukung satu sama lain seperti yang ditunjukan Miller dengan Bagnaia.
Musim lalu Miller legawa mengambil peran wingman ketika Bagnaia lebih berpeluang untuk mengejar gelar juara.
Miller pun masih melakukan hal yang sama, bahkan setelah memastikan kepindahannya ke Red Bull KTM pada musim depan.
Relasi Bagnaia dan Miller memang sudah terjalin lama.
Baca Juga: Ducati Semakin Rumit Ketika 3 Pembalap Berpeluang Raih Gelar
Empat musim Bagnaia dan Miller memperkuat tim yang sama yaitu Pramac Racing pada 2019-2020 kemudian Ducati pada 2021-2022.
"Dinamikanya bagus, Pecco (Bagnaia) dan saya berbagi garasi dengan sangat baik," ucap Miller dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Dia benar-benar mengambil peran sebagai pemimpin tim. Dia mengambilnya dari saya dengan meyakinkan, saya akui itu."
"Dia tampil lebih baik dari apa yang saya bisa dalam beberapa tahun terakhir ini, dan itu bukan karena saya kurang berusaha."
"Tapi, Anda paham kan, dengan dua orang Italia bergabung di tim Italia? Saya tidak ingin mengatakan terlalu banyak," ujar Miller.
Bastianini sendiri sudah membuktikan bahwa mengalah tidak ada dalam kamusnya.
Persaingan Bagnaia dan Bastianini pun menjadi omongan ketika musuh Bagnaia dalam upaya memburu gelar justru datang dari rekan sepabrikannya itu.
"Saya pikir atmosfer di dalam garasi pastinya akan berbeda tahun depan. Mereka akan sangat kompetif. Saya pikir kedua pembalap tahu apa yang penting," kata Miller.
"Mereka tahu apa yang mereka inginkan. Saya pikir sulit untuk menemukan rekan setim yang santai seperti saya."
Baca Juga: Quartararo Harus Banyak Berdoa agar Tak Hujan Saat Balapan
"Bagaimana pun, saya orang asing di sini. Saya orang Australia di tim Italia. Saya tidak berbicara bahasa Italia, jadi mudah untuk tersingkirkan."
"Ini membuat segalanya lebih mudah bagi tim. Saya sangat terbuka dan saya berbicara dengan tim dan saya pikir mereka menyukai kehadiran saya."
"Akan tetapi, itu tidak pernah sama, budaya yang sama, semuanya sama," ujar Miller.
Miller mengungkapkan bahwa alasannya hengkang dari Ducati karena frustasi dengan kurangnya kepercayaan.
Sejak menyandang status pembalap pabrikan saat merapat ke Pramac Racing pada 2018, Miller selalu ditawari kontrak berdurasi satu tahun.
Sekadar informasi, umumnya pembalap tim pabrikan MotoGP mendapatkan kontrak selama dua tahun.
"Saya tidak akan berbohong di sini dan mengatakan semuanya menyenangkan," kata Miller.
"Saya mulai bosan dengan kontrak satu tahun, harus membuktikan diri di Qatar setiap tahun bahwa saya pantas mendapatkan posisi saya dan dipertanyakan tidak hanya oleh media tetapi semua orang."
"Saya lelah untuk memberikan alasan kenapa saya harus diinginkan," pungkasnya.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Nilai Sah-Sah Saja jika Ducati Melakukan Team Order