Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Permasalahan yang sempat terjadi antara pemain ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan pelatihnya, Herry Iman Pierngadi, mendapat komentar dari pebulu tangkis luar.
Awal pekan lalu, jagat bulu tangkis tanah air dibuat geger karena perselisihan antara Kevin Sanjaya Sukmuljo dan Herry Iman Piergandi.
Kevin Sanjaya, yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, diketahui menolak untuk dilatih Herry IP yang notabene adalah kepala pelatih ganda putra di pelatnas PBSI.
PBSI bergerak cepat dengan melakukan mediasi antara Kevin Sanjaya dan Herry IP.
Hanya empat hari berselang Kevin dan Herry IP secara terbuka menyatakan bahwa mereka sudah berdamai dan Kevin sudah dilatih Herry IP lagi.
Drama di antara Kevin dan Herry IP tak hanya mencuri perhatian dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
Dua pemain tunggal putra Denmark, Anders Antonsen dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus, turut membahasnya dalam podcast mereka, The Badminton Experience.
Dari salah satu pertanyaan yang mereka terima, Antonsen dan Vittinghus mengeluarkan pendapat mereka tentang peristiwa ini.
"Sejujurnya saya pikir pelatih (Herry IP) menangani masalahnya dengan baik," kata Vitthinghus setelah sedikit menjelaskan kepada Antonsen mengenai duduk perkaranya.
"Dia tidak memberi komentar buruk terhadap siapapun, tidak ingin membicarakan masalah ini."
"Tetapi kemudian dia mulai sedikit terbuka dan salah satu petinggi di PBSI memanggilnya untuk bertemu seperti membicarakan masalahnya dan mereka menyelesaikannya."
"Jadi saya pikir Kevin sudah kembali dan akan berlatih bersama Herry lagi."
"Di atas kertas masalahnya sudah selesai tetapi dengan betapa buruk masalahnya terlihat, ini akan sangat menarik untuk diikuti," imbuh pahlawan Denmark pada final Thomas Cup 2016 itu.
Antonsen lantas menilai masalah Kevin dengan Herry IP merupakan buntut dari penurunan performa sang pemain dan Marcus dalam beberapa tahun terakhir.
Marcus/Kevin mengalami kesulitan bertepatan setelah era normal baru pasca-pandemi Covid-19.
Setelah nyaris tidak bertanding selama setahun lebih, mantan pasangan nomor satu itu kembali menghadapi kendala ketika Marcus mengalami cedera serius.
Dalam dua tahun terakhir Marcus/Kevin hanya menjadi juara dua kali pada Hylo Open 2021 dan Indonesia Open 2021.
Baca Juga: Kelegaan Fajar/Rian Usai Terciptanya Damai di Antara Kevin Sanjaya dan Herry IP
Tentunya bukan hasil yang dianggap "normal" bagi pasangan yang memenangi tujuh gelar atau lebih setiap tahunnya dari 2017-2019.
"Keduanya pernah begitu dominan selama bertahun-tahun tetapi mereka belum kembali ke level mereka sebelumnya dalam waktu yang lama," sahut Antonsen.
"Jadi saya bisa melihat rasa frustrasi mereka terus bertambah."
Juara Indonesia Masters 2019 itu melanjutkan kalimatnya dengan sebuah teori Marcus/Kevin juga terpengaruh dengan kecepatan kok.
"Saya merasa punya teori kenapa Kevin dan Marcus tidak tampil dengan baik dalam beberapa tahun terakhir," sambung Antonsen.
"Saya pikir salah satu penyebabnya adalah karena kita mendapatkan kok yang benar-benar pelan belakangan ini."
"Tentunya gaya bermain mereka tidak cocok dengan kok yang pelan. Mereka lebih menginginkan permainan dengan tempo yang cepat."
"Itulah teorinya. Anda bisa setuju atau tidak."
"Saya setuju," ucap Vittinghus menimpali.
Baca Juga: Eng Hian Ingatkan Fadia agar Tidak Tergantung kepada Apriyani
"Saya kira mereka memenangi beberapa turnamen dengan kondisi yang pelan tetapi tidak bisa mendominasi dengan cara yang sama kalau koknya pelan."
Sebagai informasi, kecepatan kok dipengaruhi temperatur udara sehingga produsen kok umumnya menyediakan lebih dari satu tipe kecepatan.
BWF dalam statuta mereka juga mengatur bahwa panitia turnamen setidaknya menyediakan kok dengan tiga kecepatan berbeda.
Wewenang untuk menentukan kecepatan kok berada di tangan referee (wasit turnamen) dengan menunjuk satu pemain untuk melakukan tes sebelum kompetisi dimulai.
Wasit turnamen juga berkuasa untuk mengubah kecepatan kok yang digunakan jika kondisi di dalam arena mengalami perubahan yang signifikan.
Sementara itu, Herry IP meminta publik bersabar dengan kesulitan yang dialami Marcus/Kevin saat ini.
"Banyak masyarakat berharap kepada mereka, tetapi memang harus diketahui setelah operasi memang ada penurunan," ucap Herry saat ditemui awak media, Rabu (5/10/2022).
"Jadi, masih butuh waktu untuk adaptasi dan mengembalikan mereka seperti dulu lagi sehingga harus sabar dulu."
"Jadi, tidak bisa drastis seperti dulu langsung cepat karena ekspektasi masyarakat ke Minions luar biasa."
Baca Juga: Rionny Mainaky Sebut Counter Axelsen Bukan Anthony, tapi Jonatan
"Kalau jadi runner-up atau mencapai semifinal dianggap gagal, sedangkan persaingan dengan negara lain sudah banyak."
"Menang-kalah itu biasa. Cuma harus kita lihat menangnya itu seperti apa, kalahnya seperti apa," ujar Herry.
Herry tidak menampik bahwa persiapan Marcus/Kevin juga sempat terganggu karena masalah yang sempat timbul.
Meski demikian, pelatih didikan legenda bulu tangkis, Christian Hadinata, itu menegaskan bahwa latihan sudah berjalan normal.
"Itu yang harus kami evaluasi buat ke depan," kata Herry.
"Latihan belum mencapai 100 persen. Persiapan terganggu karena ada sedikit masalah beda pendapat antara saya dan Kevin."
"Tetapi, sejauh ini minggu ini cukup baik. Kalau saya lihat, grafiknya sudah baik," tutur Herry.
Baca Juga: Performa Meningkat, Gregoria: Saya Ingin Pulihkan Ranking Lebih Tinggi