Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, berbicara soal perkembangan anak asuhnya yang berada dalam masa peralihan sepeninggal para seniornya.
PBSI membuat keputusan berani ketika mengeluarkan dua pasangan ganda campuran terbaik pada promosi-degradasi tahun 2022.
Juara All England Open, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani, dan pasangan top 10 lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, menelan pil pahit saat dikembalikan ke klub masing-masing.
Pasangan muda pada ganda campuran kemudian didorong sebagai penerus mereka.
Juara Spain Masters 2021, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, menjadi pasangan dengan peringkat tertinggi di pelatnas.
Kemudian ada Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela yang mulai rutin mendapat kesempatan bertanding di turnamen level atas.
Sepuluh bulan berjalan, Rinov/Pitha dkk. masih belum menunjukkan performa yang memuaskan karena kerap tersisih pada dua babak awal.
Ekspektasi yang ditanggung Rinov/Pitha memang tidak sederhana karena ganda campuran pernah menjadi salah satu sektor andalan Indonesia.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menghidupkan euforia Merah Putih di ganda campuran menyusul hattrick gelar All England serta medali emas Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Chia/Soh Fokus Jaga Konsistensi Usai Kalahkan Ahsan/Hendra pada Kejuaraan Dunia 2022
Praveen Jordan cukup berhasil mengambil tongkat estafet dengan meraih kesuksesan bersama Debby Susanto dan Melati Daeva Oktavianti.
Nova Widianto mengakui bahwa kurangnya rekan sparring yang kompetitif menjadi salah satu kendala perkembangan pada ganda campuran.
"Di pelatnas kan banyak aturan dan kendala, jadi kami manfaatkan yang ada. Rata-rata partner sparing hanya rekan seumuran," kata Nova kepada BolaSport.com, Rabu (5/10/2022).
"Gak mudah kalau sparing dengan senior dan bisa mengayomi. Tapi mau gak mau kami harus jalanin, memang kalau buat panutan belum ada," ucap Nova.
Nova juga menyoroti beberapa aspek yang perlu diperhatikan anak asuhnya untuk meningkatkan performa di atas lapangan.
Mantan pemain ganda campuran nomor satu itu menyebut masalah mental, kekuatan, dan konsisten masih menjadi pekerjaan rumah.
"Permainan saya rasa sudah mendekati, tinggal ditambah power dan konsisten. Lalu kelihatan itu mental atau karakter," ucap Nova.
Nova kemudian membandingan kekurangan yang ada pada anak asuhnya dengan pemain top ganda campuran asal China, Jepang, dan Thailand.
"Saya bandingin dengan pasangan yang juara, mereka di poin-poin kritis bisa lebih tenang, sedangkan anak-anak belum mempunyai itu," kata Nova.
Baca Juga: Eng Hian Ingatkan Fadia agar Tidak Tergantung kepada Apriyani
"Anak-anak harus punya karakter juara, dimulai dari hal-hal kecil dulu seperti berani mengubah permainan."
"Kami sudah kasih tahu tapi anak-anak belum berani. Ya harus berani coba beberapa cara, tapi mereka belum yakin itu."
"Saya rasa stamina udah gak ada masalah cuman kadang-kadang nafsu dan kurang tenang. Secara teknis kita masih bisa mengimbangi," kata Nova.
"Tapi kalau melawan pasangan China memang agak susah, mereka bisa konsisten kecepatan dan stamina," ujarnya.
Pada Denmark Open 2022 dan French Open 2022, Nova menargetkan agar ganda campuran bisa menembus semifinal.
Harapan besar terutama diberikan Nova kepada Rinov/Pitha yang memiki peringkat tertinggi di Pelatnas.
"Tahun ini di turnamen Super 750 bisa tembus semifinal dulu, gausah muluk-muluk, nanti kalau juara kita bicara tahun depan," ujar Nova.
"Sepeninggal senior-senior, mereka cukup kesulitan, karena masa transisi ini memang gak gampang," tuturnya.
"Di Denmark Open kami tembus semifinal dulu, walaupun berat saya tetap targetkan semifinal, di Prancis juga."
"Kita tahu, harapan masyarakat di ganda campuran jadi sorotan. Tapi kami tetap berusaha, saya yakin anak-anak bisa," pungkasnya.