Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Padahal rival Stoner merupakan pembalap-pembalap besar, termasuk sesama "makhluk planet lain" yaitu Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.
Pun semasa Stoner berlomba di kelas MotoGP, tidak ada pembalap yang lain yang nyaris otomatis menang di sirkuit yang sama.
Rekor tertinggi berikutnya adalah tiga kemenangan beruntun oleh Rossi (GP Italia 2006-2008), Lorenzo (GP Portugal 2008-2010), dan Pedrosa (GP Jerman 2010-2012).
STATISTIK KEMENANGAN STONER PADA GP AUSTRALIA | |||
Musim | Posisi Start | Runner-up | Gap |
2007 | 3 | Loris Capirossi | +6,763 detik |
2008 | 1 | Valentino Rossi | +6,504 detik |
2009 | 1 | Valentino Rossi | +1,935 detik |
2010 | 1 | Jorge Lorenzo | +8,598 detik |
2011 | 1 | Marco Simoncelli | +2,210 detik |
2012 | 1 | Jorge Lorenzo | +9,223 detik |
Teori kemudian muncul. Dominasi Stoner dikaitkan dengan fakta bahwa dia adalah "akamsi" alias anak kampung sini di Phillip Island.
Stoner tersenyum saat diminta memberi pendapat dalam podcast Gyspy Tales pada Februari lalu.
Walau berasal dari Australia, ayah dua anak itu justru mengaku tidak pernah berlomba di Phillip Island sebelum terjun ke Kejuaraan Dunia Grand Prix pada 2001.
Karier balap sirkuit Stoner dimulai ketika dia pindah ke Inggris pada usia 14 tahun. Sebelum itu dia berlomba di disiplin dirt bike, balapan dengan lintasan tanah.
"Senang mengetahui semua orang berpikir saya tumbuh dengan mengetahui rahasia Phillip Island," kata Stoner.
"Mereka berpikir saya mempelajarinya selama bertahun-tahun karena cuaca dan kondisi lintasannya yang buruk."
Baca Juga: Alex Marquez Ingin Pulihkan Keyakinan Usai Jadi Korban Harapan Palsu Honda