Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku telah mengantongi bukti video penting yang menjadi penyebab terjadinya insiden Kanjuruhan.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Komnas Ham, Chairul Anam setelah menggelar pertemuan dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Choirul Anam meyakini video itu menjadi kunci kasus Kanjuruhan yang didukung bukti-bukti kuat lainnya.
"Banyak dokumen, banyak video, dan sebagainya, termasuk video yang menurut kami menjadi video sangat kunci kenapa peristiwa itu terjadi, sangat kunci," tegas Anam.
Baca Juga: Jawaban Menpora Terkait Kapan Jadwal Liga 1 2022-2023 Dilanjutkan, Ada Opsi Tanpa Penonton?
Video kunci tersebut didapatkan Komnas HAM saat melakukan investigasi pasca-tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
Meski begitu, Anam tidak memberikan secara detail soal isi di dalam video.
Pihaknya masih berupaya untuk menyempurnakan hasil investigasi agar lebih rapi dan akurat sebelum dilaporkan.
Nantinya video itu masuk dalam laporan akhir investigasi yang juga bakal diungkapkan Komnas HAM kepada publik pada hari ini Rabu (12/10/2022) siang WIB.
"Sangat kunci. Nanti kita sebutin di laporan akhir," kata Anam menambahkan.
Baca Juga: Indosiar Klaim Kick Off Malam Liga 1 2022/2023 Sudah Diatur PT LIB
Anam juga mengaku mendapatkan beberapa video penting yang merekam peristiwa kericuhan di tragedi Kanjuruhan.
Akan tetapi, dari sekian banyaknya video penting tersebut, hanya satu video tunggal yang dianggap sangat penting.
"Semua video penting bagi mengungkap peristiwa ini, tapi salah satunya video kunci kami dapatkan," ujar Anam.
"Jadi saya kira lengkapnya besok (hari ini), sekalian resmi, karena ada beberapa hal yang harus disiapkan malam ini," tambahnya.
Di sisi lain, Anam mengatakan bahwa selama investigasi Komnas HAM telah menemui berbagai pihak yang bersangkutan atas tragedi.
Mulai dari suporter yang selamat, keluarga korban meninggal, personil Brimob Polri, hingga personil TNI Angkatan Darat.
Dalam investigasi tersebut, Anam menduga ada faktor struktural yang kuat dalam induk PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Hal ini tak lepas karena tidak direstuinya saran untuk menggeser jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya dari malam menjadi sore hari.
Padahal, permintaan tersebut ketika itu disampaikan langsung oleh Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.
"Bau strukturalnya sangat kuat dari pihak LIB," ungkap Anam.
"Yang kami ketahui dan kami firm, kami mendapatkan buktinya tidak hanya keterangan mulut, tapi kami juga mendapatkan buktinya, dari LIB, dan sangat struktural," imbuh dia.