Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menegaskan jika akan dilakukan audit terhadap semua stadion.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, aspek kelayakan stadion menjadi sorotan.
Pasalnya, kondisi Stadion Kanjuruhan saat tragedi tersebut terjadi membuat ratusan suporter terjebak ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah akses keluar yang gagal membuat suporter bisa meninggalkan stadion dengan mudah saat ada keadaan darurat.
Baca Juga: Beda Nasib Dua Pemain Klub Luar Negeri Jelang Penampilan Terakhir di Liga
Selanjutnya, Menpora dan Menteri PUPR melakukan kunjungan ke Stadion Kanjuruhan.
Dalam kunjungan ini didapatkan beberapa catatan yang mengharuskan markas Arema FC tersebut menjalani renovasi total.
Baca Juga: Sorotan Anggota Komisi III DPR RI atas Tragedi Kanjuruhan, Dari Dugaan Judi sampai Kapasitas Stadion
Terkait hal ini, Menpora Zainudin Amali menjelaskan jika semua stadion akan direnovasi mengacu kepada standar FIFA.
Salah satu yang menjadi fokus adalah penggunaan kursi tunggal atau single seat.
Hal ini akan dilakukan demi menjaga keamanan di dalam stadion.
Hingga saat ini hanya ada beberapa stadion yang menggunaakan single seat di antaranya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Papua Bangkit, Stadion I Wayan Dipta, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
“Kalau itu pasti standar FIFA dan pasti single seat."
"Bayangan kami sementara Stadion Kanjuruhan itu akan sama dengan Stadion Manahan Solo karena Manahan sudah diinspeksi oleh FIFA," kata Zainudin Amali dilansir BolaSport.com dari laman Antara News.
Baca Juga: Tinjau Langsung Stadion Kanjuruhan, Menteri PUPR Janji Renovasi Total dan Bangun Monumen Peringatan
Menpora Amali menjelaskan jika kemungkinan tahun depan proses renovasi akan dilakukan.
Namun, hal ini masih dalam pembahasan terkait langkah-langkah selanjutnya.
“Ini masih direncanakan dan dalam rancangan. Mungkin akan dimulai tahun depan."
"Jadi, klub yang menggunakan stadion-stadion itu, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3 harus mencari tempat lain sampai renovasi selesai,” pungkasnya.