Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - TPF Aremania menilai bahwa aksi suporter yang turun ke lapangan sebelum Tragedi Kanjuruhan terjadi merupakan sesuatu yang sudah biasa.
Hal ini disampaikan langsung oleh Andi Irfan.
Sebagai informasi, Andi Irfan merupakan Sekjen Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) yang mana juga tergabung dalam TPF Aremania.
Andi Irfan menjelaskan apabila aksi suporter yang turun ke lapangan merupakan sesuatu yang biasa.
Andi Irfan menilai hal tersebut sudah menjadi sebuah tradisi bagi Aremania.
Baca Juga: Indra Sjafri Jalin Komunikasi dengan KNVB dan 2 Klub Belanda
Dalam hal ini, Andi menyayangkan tindakan dari pihak keamanan.
Menurutnya, pihak keamanan memberikan respons yang berlebihan.
Salah satunya yakni dengan melontarkan gas air mata yang menjadi sumber terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
"Setelah pertandingan selesai, sejumlah penonton turun ke lapangan," kata Andi, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini adalah tradisi yang sudah biasa dilakukan,".
"Akan tetapi hal ini direspons secara berlebihan dengan beragam tindak kekerasan aparat kepolisian dan TNI."
"Kemudian dilanjutkan dengan penembakan gas air mata oleh pasukan Brimob dan Sabhara," ujarnya.
Baca Juga: PSSI nya Vietnam Sudah Siap Kehilangan Park Hang-seo
Apa yang dikatakan Andi sendiri bukannya tanpa dasar.
Kesimpulan tersebut berdasarkan investigasi yang telah dilakukan.
"Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti dan mengambil keterangan dari berbagai pihak yaitu saksi peristiwa, korban dan keluarga korban, panitia penyelenggara pertandingan, petugas keamanan dalam pertandingan, manajemen Arema FC, dan sejumlah pihak lain termasuk ahli kesehatan serta forensik," tuturnya.