Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menjelaskan situasi Marc Marquez dan Honda yang menurutnya terdapat sebuah keanehan.
Marc Marquez baru saja mempersembahkan podium perdananya pada MotoGP 2022 untuk Repsol Honda usai tampil apik di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Pada seri MotoGP Australia 2022 akhir pekan lalu tersebut, Marc Marquez tampil solid dengan menempati balapan itu dari posisi kedua.
Mengendarai RC213V, Marc Marquez mampu meladeni duel-duel sengit selama balapan itu hingga akhirnya berhasil finis di urutan kedua.
Hasil finis di urutan kedua pada GP Australia tentu menjadi hasil yang menggembirakan bagi Baby Alien yang sempat absen empat bulan.
Performa yang ditunjukkan Marc Marquez pada balapan GP Australia kemarin turut mengundang perhatian dari mantan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo yang pernah menjadi bagian dari Repsol Honda pada musim 2019 lalu menyoroti kondisi lengan Marc Marquez.
Kondisi lengan dari peraih delapan gelar juara dunia tersebut dinilai kian prima lantaran mampu bertarung di baris depan hingga putaran terakhir.
Baca Juga: Aleix Espargaro Belum Menyerah Kejar Gelar Juara Meski Kesal dengan Aprilia
"Saya tidak tahu bagaimana kondisi lengan Marc Marquez yang sesungguhnya," kata Jorge Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Tentunya itu tidak buruk jika dia bisa bersaing hingga akhir dan nyaris meraih kemenangan," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Por Fuera menegaskan Marc Marquez tidak memiliki motor dengan top speed yang mumpuni seperti halnya Ducati.
Pembalap asal Spanyol itu bisa meraih podium karena dia telah mengantongi informasi untuk bisa mengoptimalkan potensi RC213V di beberapa titik di Phillip Island.
"Marc Marquez memiliki motor yang inferior, seperti yang dia katakan dia memiliki beberapa titik unggul dan dia tahu itu," ucap Jorge Lorenzo.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang telah dinobatkan sebagai Legenda MotoGP itu merasa Honda sudah tidak lagi memiliki motor terbaik sejak musim 2016.
Meski demikian, terdapat sebuah anomali alias keanehan dengan situasi Honda pada saat ini yang serba sulit dalam pengembangan yang mereka lakukan.
Keanehan itu adalah Marc Marquez justru melejit saat rekan-rekan yang lainnya kesulitan mengendalikan RC213V.
Di tengah kondisi dan performa motor yang kurang ideal seperti musim ini, Marc Marquez masih menjadi penunggang RC213V yang superior.
Jorge Lorenzo telah membuktikan sendiri pandangannya itu saat masih mengaspal untuk Repsol Honda pada musim 2019.
Dengan motor yang sulit, pembalap berusia 29 tahun itu menjadi juara dunia usai meraih total 18 podium dengan 12 kemenangan dari 19 balapan pada MotoGP 2019.
Padahal, tidak sedikit pihak yang menilai bahwa motor RC213V versi 2019 merupakan salah satu motor yang sulit dikendarai di kelas utama MotoGP.
"Honda telah lama berhenti memiliki motor terbaik, sejak 2016 atau 2017 dan ini belum terlalu maksimal," kata Jorge Lorenzo.
"Hanya pembalap fenomenal seperti Marc Marquez yang mampu melakukan perannya untuk memenangkan gelar juara dunia."
"Terutama pada musim 2019, saat Honda adalah menjadi motor yang sangat rumit, tetapi dia meraih lebih banyak kemenangan daripada sebelumnya," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Siapa Bilang Marco Bezzecchi Lindungi Francesco Bagnaia pada MotoGP Australia 2022?