Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Indosiar selaku broadcaster Liga 1 2022/2023 kembali memenuhi panggilan Komnas HAM di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022).
Kehadiran Indosiar ini guna memberikan klarifikasi terhadap temuan yang didapat Komnas HAM usai memeriksa PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (19/10/2022).
Indosiar disebut menyampaikan keterangan berbeda dengan dokumen yang mereka berikan ke Komnas HAM saat pemanggilan pertama, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2022 - Cukup Balapan Seperti Biasa Francesco Bagnaia Pasti Juara
"Saya sudah mencatatat beberapa hal di sini. yang pertama adalah Indosiar hadir untuk mengklarifikasi apa yang sebelumnya dianggap berbeda, antara keterangan kami, dengan dokumen yang kami sampaikan sebelumnya," ucap Direktur Progamming SCM, Harsiwi Achmad seusai memenuhi panggilan.
"Yang kedua, memang tidak ada perbedaan, karena dokumen tersebut merupakan bukti komunikasi Indosiar dengan LIB untuk saling mencocokan jadwal."
"Acuannya adalah jadwal awal yang diedarkan oleh LIB ke semua stakeholder, termasuk kami sebelum Liga 1 dimulai," sambung Harsiwi Achmad.
Sebelumnya, Komisaris Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, mempersoalkan keterangan dari Indosiar itu karena dianggap menjadi kunci dalam menjawab tragedi Kanjuruhan yang merenggut 714 korban.
Korban terdiri dari 96 luka berat, 484 luka ringan, dan 134 meninggal dunia.
"Yang pasti kami punya dokumen itu, dokumen yang diberikan broadcast, kami konfirmasi kepada PT LIB dan ternyata benar dokumen nya," ucap Mohammad Choirul Anam, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: DKI Jakarta Kembali Catatkan Sejarah, Jadi Juara Umum Kejurnas Kickboxing 2022
"Tapi persoalannya dokumen itu berbeda dengan keterangan yang disampaikan langsung oleh broadcaster terhadap kami (Komnas HAM)."
"Makanya kami kasih kesempatan dalam Minggu ini agar bisa memberikan penjelasan itu agar terangnya peristiwa, kenapa?."
"Ini jadi kunci, salah satu pilar penting Kanjuruhan terjadi dan siapa yang bertanggung jawab," tutup Mohammad Choirul Anam.