Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Sepak Bola Thailand, Witthaya Laohakul mengungkapkan sinyal bahaya bagi timnas kelompok umur Thailand. Ia pun menyinggung Indonesia dan Vietnam.
Timnas U-20 Thailand gagal mengikuti jejak Indonesia dan Vietnam.
Tim muda timnas Thailand itu gagal lolos ke Piala Asia U-20 2023.
Selain itu pada 2022 ini, Thailand nampak berulang kali gagal dalam turnamen regional di Asia Tenggara.
Witthaya Laohakul buka suara terkait hal di atas dengan mengatakan, "Secara probadi, saya tidak pernah menyalahkan pelatih tim nasional."
"Setiap pelatih yang datang tidak akan bisa mendapatkan hasil yang baik ketika seluruh sistem kami bermasalah.
Baca Juga: Setelah Cedera Panjang Pasca Bela Timnas Indonesia, Satu Pemain Persebaya Surabaya Segera Comeback
"Sepak bola Thailand seperti permainan lotere, tidak sistematis.
"Kami bisa memenangkan kejuaran di turnamen tetapi tidak ada kesinambungan antar generasi pemain," ujarnya dilansir dari The Thao.
Ia pun membandingkan dengan dua rival di Asia Tenggara.
"Di Asia Tenggara, tim junior Thailand tidak bisa bersaing dengan Vietnam atau Indonesia, yang merupakan tanda bahaya," ujar Witthaya Laohakul.
Lebih lanjut, ia membeberkan apa yang menjadi masalah bagi sepak bola Thailand untuk bisa menghasilkan regenerasi pemain yang baik yakni masalah akademi sepak bola.
"Akademi Pemuda Vietnam (PVF) dibangun sesuai standar dunia, dan berada di top 4 Asia tepat di belakang Korea, Jepang, dan Qatar. Bahkan bisa dibandikan dengan Dortmund atau Bayern Munich," ujarnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Pernah Telan Pil Pahit, Malaysia Pilih 5 Stadion untuk Piala AFF 2022
"Di akademi sepak bola, metode pelatihan untuk setiap kelompor umur pemain sangat penting.
"Jerman memiliki sekitar 37 akademi, Jepang memiliki 6 hingga 7 akademi hingga menghasilkan 200 pemain seperti Shinji Kagawa.
"Korea Selatan bisa menghasilkan 100 pemain seperti Son Heung-min.
"Sedang Thailand sejauh ini hanya memiliki beberapa pemain unggulan seperti Piyapong, Chanathip, dan Kiatisuk," ujar legenda timnas Thailand itu.
Sementara menurut Witthaya Laohakul, hanya beberapa klub Thailand yang memiliki pusat pelatih pemuda selain swasta, sehingga hanya menghasilkan 2 persen pemain bagus.