Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Enam Klub Liga 1 Rilis Pernyataan Sikap Tragedi Kanjuruhan, Hanya Dua yang Tegas Minta KLB

By Ibnu Shiddiq NF - Rabu, 26 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Ilustrasi Liga 1 2022 atau logo Liga 1 2022 (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

 

BOLASPORT.COM - Sebanyak enam klub Liga 1 2022/2023 telah menyatakan sikap mengenai tragedi Kanjuruhan. Namun hanya dua klub yang berani melawan arus.

Kedua klub yang dimaksud adalah Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

Koalisi kedua tim mempertemukan Presiden Persebaya Azrul Ananda bersama dengan pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep pada Senin (24/10/2022).

Persis dan Persebaya telah mengirimkan surat pernyataan sikap kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Vs Turki - Skuad Lengkap, Shin Tae-yong Tuntut Garuda Nusantara Berani Pressing

Surat pertama berisi tuntutan untuk diselenggarakan Kongres Luar Biasa PSSI sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Tuntutan tersebut sejalan dengan ancaman TGIPF bahwa pemerintah punya wewenang tidak menerbitkan izin kompetisi sampai KLB digelar.

Tuntutan kedua adalah mengajukan segera diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk membahas kepastian liga.

"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini karena semua klub harus mau duduk bersama membahas kepastian liga," ujar Azrul dalam rilis resminya.

"Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," imbuhnya

Senada dengan Azrul, pemilik Persis, Kaesang Pangarep mengatakan bahwa dirinya akan menjalin komunikasi dengan beberapa klub lain untuk menyatakan sikap serupa.

"Nanti akan kami draft suratnya, untuk RUPS dan KLB juga. Ada beberapa, salah satunya kan Persebaya. Sama Bali United sudah, RANS Nusantara FC sudah dan Barito Putera," ucap Kaesang.

Selain Persis dan Persebaya, terdapat empat klub Liga 1 lainnya yang juga mengeluarkan sikap yakni PSS Sleman, PSIS Semarang, Arema FC, dan Persija Jakarta.

PSS Sleman sejatinya lebih dulu manyatakan sikap seusai insiden kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

Tim berjuluk Super Elang Jawa ini menyatakan mendukung investigasi TGIPF dan menemukan sosok yang bertanggung jawab atas persitiwa yang menewaskan ratusan orang.

Mereka juga mendukung saran FIFA agar meniadakan jadwal pertandingan malam dan kompetisi dilaksanakan di akhir pekan.

Baca Juga: Soal Rumor PSM Makassar Pulangkan Ezra Walian dari Persib, Apa Jawaban Juku Eja?

PSS Sleman turut mendesak reformasi dan evaluasi sistem serta regulasi dalam kompetisi.

Meski begitu, PSS tidak menyinggung perihal Kongres Luar Biasa PSSI seperti Persis maupun Persebaya.

Lalu ada Persija dan Arema FC yang juga menuntut adanya transformasi untuk sepak bola Indonesia.

Sama seperti PSS Sleman, Persija dan Arema FC belum meminta diselenggerakannya KLB PSSI.

Namun keduanya mendesak supaya Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas hingga ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Siap Naturalisasi, Ini Target Besar Ivar Jenner jika Bela Timnas U-20 Indonesia

Adapun klub terakhir yang mengambil sikap yakni PSIS Semarang pada Selasa (25/10/2022).

CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan timnya sepakat mendorong LIB untuk segera melakukan RUPS demi nasib Liga 1 musim ini.

Sementara soal KLB, PSIS menghormati sikap klub yang ingin tetap dilangsunkan.

Yoyok juga mengingatkan klub yang mengajukan KLB bahwasanya harus diperlukan 50 persen anggota PSSI untuk bisa diwujudkan rencana tersebut.

"PSSI menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI," ujar Yoyok Sukawi.

"Namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50% anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili anggota PSSI," jelasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P