Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Enea Bastinini, dinilai bermain aman saat bersaing dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pada MotoGP Malaysia 2022.
Enea Bastianini harus puas finis di posisi kedua pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2022).
Enea Bastinini tak mampu mengatasi perlawanan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang tampil dengan baik.
Bastianini bahkan sudah berada di belakang Bagnaia saat start.
Start dari posisi kedua, Bastianini justru melihat posisi aslinya direbut Bagnaia yang start dari posisi kesembilan di tikungan pertama.
Bastianini sendiri tidak membiarkan Bagnaia mencetak jarak yang besar.
Pembalap yang bakatnya ditemukan oleh Fausto Gresini itu terus menempel Bagnaia sebelum mengeksekusi celah untuk dilewatinya pada lap ke-11.
Sayangnya, posisi Bastinini tidak bertahan lama karena Bagnaia mampu menyalipnya tiga lap berselang.
Bastianini tidak mampu memberi jawaban hingga balapan berakhir. Malahan beberapa kali dia hampir mati sendiri karena terlalu dekat dengan Bagnaia.
Baca Juga: Rossi Turun Gunung di Valencia, Bawa Mahkota untuk Sang Calon Pewaris Takhta Bagnaia
Manuver agresif Bastianini sendiri sempat menimbulkan ketegangan di garasi Ducati.
Para petinggi: General Manager Gigi Dall'Igna, Direktur Olahraga Paolo Ciabatti, dan Manajer Tim Davide Tardozzi sempat khawatir Bastianini dan Bagnaia bersenggolan.
Peristiwa semacam ini tentu akan menjadi ironi karena Gresini merupakan tim satelit Ducati dan Bastianini dikontrak langsung oleh Ducati.
Adapun menurut legenda MotoGP, Alex Criville, perlawanan Bastianini kepada Bagnaia masih dalam batas wajar.
"Bastianini menjalani balapan yang bagus," ucap Criville dikutip BolaSport.com dari Motosan, Kamis (27/10/2022).
"Sejujurnya saya pikir dia akan tetap di posisi kedua dan tidak menyalip Pecco Bagnaia, yang musim depan akan menjadi rekan setimnya di Ducati Lenovo."
"Di pertengahan balapan, dia bermain secara fair dan menyalipnya."
"Di akhir lomba, motornya sedikit mengalami selip dan dia mengalami beberapa masalah setelan, jadi dia memilih untuk puas dengan posisi kedua," ucap Criville.
Masalah Bastianini disebabkan oleh kurangnya traksi. Pertahanan Bagnaia yang kuat berkat daya pengeremannya makin membuatnya kesulitan.
Baca Juga: Bagnaia pun Kesulitan Jelaskan Kerasnya Rivalitas dengan Bastianini pada MotoGP 2022
Criville sendiri menilai Bastianini tampil berhati-hati.
"Faktanya adalah dia tidak ingin memasuki persaingan dan juga tidak banyak berjuang," ucap Criville.
"Hal ini membuat Pecco menang dengan nyaman dan tanpa harus mengambil banyak risiko."
Rivalitas antara Bagnaia dan Bastianini yang terbangun musim ini membuat dinamika di dalam tim Ducati menjadi daya tarik pada MotoGP 2023.
Bagnaia pun sadar bahwa Bastianini tidak akan menjadi rekan setim yang mudah.
"Atmosfernya tidak akan mudah," ucap Bagnaia dikutip dari Crash.
"Kami harus mencoba dan melakukan pekerjaan dengan baik dan tentunya berbeda dibandingkan dengan sekarang."
"Dia orang yang berbeda dan benar-benar (ingin menang)."
"Sulit bagi saya untuk menjelaskan dengan baik dalam bahasa Inggris karena saya tidak memiliki kosakata yang pas seperti dalam bahasa Italia," ucap Bagnaia mengakhiri.