Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan Shesar Hiren Rhustavito cukup memberi dampak kepada lawannya, Lee Zii Jia, pada babak pertama French Open 2022.
Kejutan terjadi pada babak pertama French Open 2022 ketika dua finalis dari turnamen sebelumnya, Denmark Open 2022, justru tersingkir duluan.
Rabu (26/10/2022) di Stade Pierre Coubertin, Prancis, juara Denmark Open Shi Yu Qi (China) dan Lee Zii Jia (Malaysia) kompak kalah.
Kekalahan Lee Zii Jia sendiri menghadirkan kebahagiaan bagi Indonesia.
Sebab, penakluknya adalah wakil Merah-Putih yaitu Shesar Hiren Rhustavito.
Shesar dan Lee Zii Jia memiliki sejarah cukup panjang dengan rekor pertemuan mereka. Rivalitas mereka sudah tercipta pada 2015.
Sejak saat itu dua pemain yang usianya terpaut empat tahun itu saling mengalahkan. Jelang French Open 2022 rekornya seimbang 4-4.
Akan tetapi, Shesar datang dengan kepercayaan diri lebih karena memenangi pertemuan terakhir melawan Lee Zii Jia.
Pada babak kedua Malaysia Open 2022, Shesar mengalahkan Lee di kandangnya melalui rubber game 21-19, 19-21, 21-16.
Baca Juga: French Open 2022 - Saat Shesar Fokus Poin, Tunggal Putra Terbaik Malaysia Tak Berdaya
"Sejujurnya Lee bermain dengan bagus," ujar Shesar, atau lebih akrab disapa Vito, dilansir BolaSport.com dari BWFBadminton.
"Hanya saja saya sudah siap dengan serangannya dan mendapat kepercayaan diri dari kemenangan di pertemuan terakhir kami."
"Saya masuk ke lapangan tanpa merasa gugup," imbuh pemain peringkat 24 dunia itu.
Fakta bahwa pertandingan mereka terjadi pada babak pertama membuat Shesar memiliki waktu untuk persiapan.
Pemain asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu hafal bahwa kekuatan Lee terletak di serangannya.
"Kunci kemenangan kali ini adalah pertahanan yang bagus," kata Shesar.
"Saya sudah siap untuk bertahan dan melatihnya untuk pertandingan ini karena semua orang tahu, smesnya sangat kuat."
Sektor pertahanan ditingkatkan Shesar. Selain itu juga berusaha keras untuk menjaga konsentrasi, alasan di balik performanya yang kurang stabil.
Keberhasilan menjaga fokus membuahkan hasil ketika atlet berusia 28 tahun itu mampu bangkit dari ketertinggalan pada gim kedua.
Lee hampir terlihat akan membawa laga berlanjut ke gim ketiga saat unggul 7-11 di interval dan 13-16.
Namun, Shesar merebut kembali momentum dengan berbalik unggul pada 18-17.
Di sisi lain, Lee justru makin terjebak dengan berbagai kesalahan yang dilakukannya sendiri.
Kekesalan akan hasil minor dilampiaskan Lee dengan membanting raketnya sesaat sebelum berjabat tangan dengan Shesar.
Juara Asia tersebut setidaknya masih bisa mengambil hikmah dari kekalahannya.
Baru saja mencapai ranking terbaiknya sepanjang karier, Lee merasa bahwa dia tidak boleh benar-benar puas sebelum permainannya menjadi tanpa cela.
"Saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak cukup sabar," ujar anak didik pelatih Indonesia, Indra Wijaya, ini.
"Walaupun saya pemain nomor dua dunia sekarang, saya tidak merasa puas dengan diri saya sekarang."
"Saya masih perlu memperbaiki kelemahan-kelemahan saya, mereka adalah bagian dari permainan saya yang harus ditingkatkan untuk melangkah lebih jauh."