Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Graham Potter tidak terima dengan sikap para mantan suporternya.
Ia menilai dirinya tidak layak menjadi bahan cemoohan hanya karena dia pindah klub.
“Saya tidak perlu menjelaskan apa-apa dan tidak punya alasan untuk minta maaf,” kata Potter, dikutip BolaSport.com dari Metro.
“Saya melakukan pekerjaan yang bagus semasa di Brighton. Anda semua bisa lihat tim mereka sekarang bagus.”
“Saya datang ketika Brighton berada di posisi empat dari bawah di klasemen dan mungkin tim terburuk ketiga di liga,” tuturnya.
Defeat this afternoon. @WhaleFinApp | #BhaChe pic.twitter.com/8Yzxs1ch98
— Chelsea FC (@ChelseaFC) October 29, 2022
Selama tiga musim menangani Brighton, Potter membawa tim tersebut finis di posisi ke-15 pada musim 2019-2020, posisi ke-16 pada 2020-2021, dan posisi kesembilan pada musim 2021-2022.
Baca Juga: Reuni Berakhir Tragis, Graham Potter Diolok-olok Suporter Brighton dan Chelsea Kena Bantai
Posisi kesembilan pada musim 2021-2022 menjadi posisi finis tertinggi Brighton sepanjang keikutsertaan di Liga Inggris.
Di sisi lain, Potter tidak menampik Kai Havertz dkk. tampil sangat buruk dan gagal bangkit pada babak kedua.
“Chelsea tidak bisa bangkit. Begitu para suporter semakin bersemangat mendukung Brighton, kami pun kesulitan,” ucap Potter melanjutkan.